Walikota Singgung Rumah Sakit Swasta Tak Menghadiri Rakerkesda
TANGERANG – Walikota Arief R Wismansyah menghadiri Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang diselenggarakan Dinas Kesehatan, kemarin (28/8). Namun, Arief melihat peserta yang hadir hanya didominasi tenaga kesehatan dari puskesmas. Sementara tenaga kesehatan dari rumah sakit swasta banyak yang tidak hadir. "Coba tunjuk tangan peserta dari rumah sakit swasta ada berapa orang, jabatan nya apa? Kemana direkturnya?" tanya Arief sebelum mengawali sambutannya dengan nada kesal. Padahal Raker tersebut, kata Arief sangat penting untuk mendapat masukan dari seluruh rumah sakit yang ada di Kota Tangerang dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. "Raker ini bertujuan untuk merumuskan program kerja kedepan yang akan dilakukan oleh seluruh rumah sakit berlokasi di Kota Tangerang, hanya mengalokasikan 1 hari dalam setahun, masak nggak bisa," singgung walikota. Walikota menegaskan, penanganan masalah kesehatan memerlukan kerjasama semua pihak. Tak terkecuali para pengelola rumah sakit swasta yang ada di kota Tangerang. Untuk itu, Arief sangat menyayangkan ketidakhadiran pengelola rumah sakit swasta dalam Rakerkesda. Arief juga bercerita bagaimana usaha pemkot mengubah pola hidup masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berkat usaha keras bersama secara perlahan masyarakat sudah paham tentang penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Seharusnya pihak rumah sakit bisa bersinergi dalam menangani persoalan kesehatan," tuturnya. Selanjutnya Arief berharap, sosialisai terkait masalah kesehatan bisa diberikan kepada para siswa sekolah selain tentunya kepada orang dewasa. "Karena pengajaran yang ditanamkan sedini mungkin bisa menjadi kebiasaan yang baik kedepannya nya, bahkan bisa membawa dampak untuk keluarga siswa itu sendiri. Semoga mereka bisa menjadi agen-agen yang paham tentang budaya hidup sehat," imbuh Arief. Menutup sambutannya, Arief berharap agar pelaksanaan Raker Kesda tingkat Kota Tangerang bisa semakin meningkatkan derajat hidup masyarakat. "Semoga dengan terselenggaranya Raker Kesda, kota Tangerang bisa semakin baik dan warganya semakin sehat dan sadar akan budaya hidup sehat," pungkasnya. Kepala Dinas Kesehatan dr Liza Puspadewi menyebut, Raker ini bertujuan membangun sinergitas pemerintah dengan swasta dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) melalui percepatan eliminasi tuberkulosis, penurunan stunting, serta peningkatan cakupan serta mutu imunisasi. Di Indonesia penderita Tuberkulosis terus meningkat, hingga tahun 2017 ditemukan 112 jiwa per 100 ribu penduduk. Liza menerangkan bahwa penanganan persoalan kesehatan memerlukan sinergitas dan inovasi dari semua pihak, seperti contoh kasus stunting dimana diperlukan penanganan yang serius dan komprehensif. "Dinas Kesehatan melalui puskesmas memberikan pendampingan khusus dalam menanganinya. Satu kader satu penderita, supaya angka dapat terus ditekan dan Alhamdulillah penderita stunting terus berkurang hingga 80 persen," jelas Liza. (hms)
Sumber: