Keamanan Gedung Akan Dievaluasi

Keamanan Gedung Akan Dievaluasi

SERPONG-Toko bangunan BJ Home BSD ludes terbakar, Sabtu (25/8) sekitar pukul 21.39 WIB. Titik api berasal dari lantai 3 dan menjalar ke semua lantai. Petugas pemadam kebakaran yang mengerahkan 16 unit mobil, sudah bekerja keras menjinakkan api. Namun, lantaran api yang begitu besar, mengakibatkan semua barang di gedung tersebut tak bisa diselamatkan. Kebakaran tersebut mendapat perhatian dari Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Ia dua kali mendatangi lokasi untuk memantau dan memberi dukungan semangat kepada petugas damkar. Airin mengatakan, sampai Minggu (26/8) sekitar pukul 14.00 WIB ada 6 regu damkar melakukan pendinginan bergantian. “Kalau sudah selesai pendinginan maka kasus tersebut akan diserahkan ke polisi dan dipasang police line untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya. Airin menambahkan, informasi yang diperoleh, kebakaran membesar dan melahap seluruh isi gedung lantaran alat proteksi awal kebakaran diduga tidak berfungsi baik. “Kejadian tersebut akan jadi evaluasi dan ke depan supaya damkar melakukan pengecekan hydrant di gedung pemerintahan dan swasta,” jelasnya. Kepala Seksi Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tangsel Mukidi mengatakan, penyebab pasti kebakaran belum dapat diketahui. Namun, berdasarkan keterangan dari saksi, api berasal dari lantai tiga. “Sumber api berasal dari lantai tiga dan langsung membakar seluruh isinya. Dugaan sementara disebabkan sprinkler tidak bekerja maksimal,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (26/8). Mukidi menambahkan, sumber api diperkirakan bersal dari lantai tiga yang berisi sofa. Kebakaran pertama diketahui oleh petugas keamanan gedung dan langsung berusaha dipadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (apar). “Apinya sudah terlanjur besar dan menjalar ke bagian lain, jadi susah dipadamkan, apalagi banyak barang yang mudah terbakar," tambahnya. Tak hanya itu, gedung juga tidak dilengkapi dengan hydrant pilar yang ada di luar gedung. Berdasarkan keterangan petugas keamanan, gedung tersebut hanya memiliki hydrant boks yang ada di dalam gedung, namun tidak berfungsi. “Saat kejadian, kata petugas keamanan hydrant itu tidak bisa digunakan," katanya. Ia menjelaskan, seharusnya tiap bangunan harus memiliki hydrant baik di dalam maupun luar, termasuk sprinkler bekerja dengan baik. Menurutnya, api sulit dipadamkan lantaran banyak barang mudah terbakar, termasuk tiner cat yang saat kebakaran sempat terdengar beberapa kali ledakan. Petugas pemadam kebakaran kesulitan masuk ke dalam gedung lantaran tangga darurat dalam kondisi terkunci dan tangga eskalator ambruk. Hingga Minggu (26/8) sekitar pukul 15.00 WIB petugas masih terus melakukan pendinginan, pasalnya api belum 100 persen padam lantaran tertimbun barang-barang. “Kami kerahkan 16 unit mobil damkar Tangsel, dua unit damkar DKI Jakarta dan satu unit damkar milik pengembang BSD City,” jelasnya. Sementara itu, karyawan BJ Home, Dika mengatakan, saat kejadian toko sudah tutup. Berdasarkan keterangan dari teman-temannya, api berasal dari lantai tiga di bagian sofa. “Tiap hari toko buka dari jam delapan sampai 20.30, dan pukul 21.00 semua pengunjung dan karyawan harus sudah ke luar gedung," ujarnya. Dika menambahkan, jumlah karyawan diperkirakan lebih 500 orang. Pasalnya, selain karyawan BJ Home juga banyak karyawan dari masing-masing vendor dari bahan bangunan tersebut. “Semua isi bangunan ludes terbakar," tambahnya. Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurukho mengatakan, penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Lantaran gedung belum bisa dimasuki anggotanya untuk melakukann pemeriksaan. “Kami akan minta bantuan dari Puslabfor Polri untuk memeriksa penyebab kebakaran tersebut,” ujarnya. Alexander mengatakan, sudah memeriksa beberapa saksi, baik petugas keamanan, pegawai, dan pemilik gedung. “Yang pasti kebakaran itu tidak ada korban jiwa sementara total kerugian belum bisa dipastikan,” tuturnya. Kebakaran tersebut mengakibatkan bangunan rusak parah. Barang-barang yang ada di dalam gedung tersebut ludes dan menjadi abu. (bud/bha)

Sumber: