Praktik Kurban, Siswa Patungan Beli Sapi

Praktik Kurban, Siswa Patungan Beli Sapi

PAMULANG-Berkurban tidak saja dilakukan warga dewasa. Siswa di SMP Negeri 4 Kota Tangsel pun melakukannya. Demi belajar berkurban, mereka patungan membeli hewan kurban jenis sapi dan kamping. Dalam kurban kali ini, ada dua ekor sapi dan tiga ekor kambing yang dipotong di SMPN 4 Kota Tangsel, Kamis (23/8). Pemotongan kurban itu dalam rangka pembelajaran Idul Adha, di lingkungan sekolah. Kepala SMPN 4 Kota Tangsel Rita Juwita mengatakan, siswa memberikan sedekah jariyah untuk kurban dalam rangka pembelajaran. Biaya untuk membeli sapi berasal dari sedekah dari anak-anak yang berasal dari orang tua. Sedangkan untuk kambing berasal dari orangtua siswa. "Sapi dipotong dan diikhlaskan atas nama 13 siswa tidak mampu dan satu petugas keberaihan sekolah. Sedangkan kambing atas nama siswa itu sendiri," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (23/8). Rita menambahkan, untuk pembagian daging, akan diberikan kepada tukang ojek yang setiap hari mengantar siswa sekolah, warga sekitar, sopir angkot, pangkalan ojek, pemulung serta pedagang di sekitar sekolah. "Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sekolah untuk pembiasaan karakter anak, supaya berbagi dan mendalami agamanya bagi yang muslim," tambahnya. Masih menurut Rita, sapi yang dipotong merupakan jenis Sapi Jawa dan beratnya masing-masing sekitar 400 kg. Sedangkan harga sapinya Rp24 juta dan Rp 17 juta per ekor. "Saya berharap ke depan anak-anak mau menyisihkan uang jajannya untuk sodakoh," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono mendukung dan mengapresiasi kegiatan pembelajaran rutin yang bersifat sukarela tersebut. Ia sangat mendukung karena maknanya begitu baik, dalam rangka membangun generasi cerdas dan berkarakter. "Banyak pembelajaran bahwa setiap keinginan yang besar harus banyak pengorbanan," ujarnya. Taryono menambahkan, yang penting adalah membangun karakter peduli pada orang lain dan orang yang tidak mampu. Ada juga pembelajaran untuk menyisihkan uang jajannya dan menabung untuk berkurban. "Berkurban itu mengajarkan dalam iman dan taqwa kita peduli. Pembelajaran berkurban sejalan cita-cita nasional, membangun generasi cerdas dan berkarakter," tambahnya. Masih menurutnya, keinginan yang besar harus ada pengorbanan. Saat ini anak remaja maunya kumpul, hura-hura dan lainnya, mereka relakan waktu untuk belajar, ibadah dan membantu orangtua. "Kurban merupakan salah satu cara membangun karakter terutama pada orang lain, ada juga karakter menyisihkan uang jajannya untuk menabung," ujarnya. Di tempat yang sama, Siswa SMPN 4 Kota Tangsel Bimo, menyambut baik kurban yang dilakukan sekolah dimana uang untuk membeli kurban berasal iuran bersama. "Saya nyumbang Rp100 ribu dan uangnya berasal dari orangtua," ujarnya. (bud/esa)

Sumber: