Depresi Hadapi Sidang Perdana, Napi Taiwan Gantung Diri

Depresi Hadapi Sidang Perdana, Napi Taiwan Gantung Diri

TANGERANG -- Fan Cheng Kuo (44), ditemukan tewas gantung diri. Pria berkewarganegaraan Taiwan ini nekat mengakhiri hidupnya di dalam kamar mandi Lapas Pemuda Klas 2A Tangerang, Selasa (14/8) malam. Diduga ia stres menghadapi kasus narkoba yang menjeratnya. Jasadnya ditemukan tergantung dengan handuk di dalam toilet. Korban sendiri diketahui merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri Tangerang yang akan menjalani sidang perdana. Kapolsek Tangerang Kompol Ewo Samono membenarkan insiden penemuan napi yang tewas gantung diri tersebut. Menurutnya, jasad pria pria asal Taiwan itu pertama kali ditemukan seorang petugas Lapas yang sedang berjaga. Berdasarkan keterangan petugas keamanan lapas, jasad Fan Cheng Kuo terlihat menggantung sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu petugas sedang melaksanakan tugas, berjaga di pintu masuk lapas bersama teman-temannya. “Kami dapat info dari dalam, korban itu merupakan  tangkapan Polres Bandara Soetta dengan kasus narkoba yang ditangkap beberapa waktu lalu. Dan dia memang merupakan warga Taiwan,” kata Ewo, Rabu (15/8). Ia memastikan bila pada jasad korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Makanya hingga saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus tersebut. Ewo menjelaskan, korban saat ditemukan mengenakan kaos lengan pendek warna abu-abu, training strip biru muda. Fan Cheng Kuo sendiri baru tiga bulan berada di dalam Lapas. Korban juga belum bergabung dengan para tahanan lain saat itu. Ia masih berstatus sebagai tahanan titipan Kejaksaan Negeri Tangerang, masih dalam observasi dan belum divonis.“Korban belum sidang, dia ke Lapas ini tanggal 3 Juni,” tuturnya. Setelah dilakukan segala pemeriksaan terhadap korban, jenazah Fan Cheng Kuo dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang. Hingga siang kemarin, belum ada laporan pihak keluarga yang mendatangi atau menjemput jenazah di rumah sakit. “Mekanismenya mereka masih menghubungi duta besar dan untuk menghubungi keluarganya. Kalau memang mau dijemput (jenazahnya) silakan, kalau tidak kita makamkan di sini,” jelas Ewo. Sementara itu, Kepala Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang Marlik Subiyanto mengatakan, tahanan titipan Kejaksaan Negeri Tangerang ini telah melakukan percobaan bunuh diri dengan cara yang sama sebanyak tiga kali. “Makanya itu kamarnya dipindahin. Sebelumnya berada di kamar sisi barat, lalu dipindah ke kamar yang berada di sisi timur. Biar bisa lebih terawasi oleh petugas kami,” ungkap Marlik. Ia menjelaskan, tahanan kasus narkotika itu dipindahkan agar petugas bisa mengawasi pergerakan korban. Namun, niatan korban untuk mengakhiri hidupnya sangat besar sampai-sampai korban kabur saat menuju kamar tahanan yang berisi tujuh orang. Menurutnya, bahwa meninggalnya korban bukan karena lengahnya petugas. “Namanya di Lapas ya mungkin stres. Ini sebuah kewajaran, mereka itu orang bermasalah, setiap orang yang berada di Lapas itu yang sedang tersangkut masalah. Dia sudah berkali-kali mencoba bunuh diri,” tandasnya.(Mg-11)

Sumber: