Bendera Raksasa Menyelimuti Gedung, Polresta Tangerang Terima Penghargaan LEPRID

Bendera Raksasa Menyelimuti Gedung, Polresta Tangerang Terima Penghargaan LEPRID

TIGARAKSA – Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) memberikan penghargaan kepada Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo, Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif, dan Polresta Tangerang. Penghargaan itu diberikan langsung Ketua Umum LEPRID Paulus Pangka. Bukan tanpa alasan. Pemberian penghargaan tersebut didasari pada salah satu ide kreatif. Yakni pembentangan bendera Merah-Putih di gedung Mapolresta Tangerang. Merah-Putih terlihat menyelimuti seluruh gedung yang terletak di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa itu. Paulus mengatakan, Sigit Prabowo merupakan pemrakarsa bendera berukuran panjang 135 meter dan lebar 13 meter itu, sementara Sabilul adalah inisiator. “Tentu pelaksana yaitu Polresta Tangerang. Untuk itu hari ini kami memberikan sebanyak tiga penghargaan sekaligus,” ujar Paulus, seusai acara penyerahan penghargaan, di Halaman Mapolresta Tangerang, Senin (13/8). Dia mengakui jika bendera berukuran raksasa bukan satu-satunya yang dibentangkan Polresta Tangerang. Tetapi selama ini rata-rata dikibarkan dengan cara-cara biasa, seperti di atas waduk dan sebagainya. “Sementara di sini didesain menyelimuti gedung, ini yang pertama di Indonesia. Ini rekor baru,” tandas Paulus. Sementara Sabilul mengatakan, pemasangan bendera berukuran 1.755 meter persegi dan seberat sekitar 500 kilogram tersebut sengaja dilakukan dalam rangka menyambut Dirgahayu Republik Indonesia Ke-73 Tahun 2018. Semula, pemasangan bendera Merah-Putih itu tidak bermaksud untuk menyabet rekor tertentu. Tujuan utama Sabilul menginisiasi bendera raksasa itu semata-mata membangkitkan jiwa nasionalisme seluruh elemen masyarakat. Bendera tersebut dibentangkan sampai akhir Agustus nanti. Sebab pada Agustus ada banyak peristiwa bersejarah, yang patut dikenang dan diteladani oleh generasi muda saat ini. Menurut dia, Merah-Putih saat Agustus menegaskan identitas sebagai bangsa Indonesia. “Kami bukan menyuruh orang lain untuk memasang bendera ini, kita-kita semua (polisi-red). Intinya adalah para pejuang dahulu harus berdarah-darah untuk memperebutkan kemerdekaan. Kami berpikir bahwa esensinya itu tidak mau satu-satunya (pemecah rekor penyelimutan gedung dengan bendera Merah-Putih), tetapi kami mau memberikan yang terbaik, sumbangsih pada hari kemerdekaan,” ujar Sabilul. Dia menyebutkan, proses pembuatan bendera itu butuh waktu sekitar sebulan. Uniknya lagi, penjahit merupakan para istri polisi atau bhayangkari. “Kami cari penjahit di sekitar sini tetapi tidak ada yang mampu. Sehingga ini dijahit manual oleh ibu-ibu bhayangkari,” pungkas Sabilul. (srh/mas)

Sumber: