Memperingati HUT RI Ke-73, Percantik Makam Pahlawan Tanah Merah

Memperingati HUT RI Ke-73, Percantik Makam Pahlawan Tanah Merah

SEPATAN TIMUR – Kondisi tiga makam pahlawan Kampung Tanah Merah RT 05/04, Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang kurang perawatan. Dalam rangka memperingati HUT RI ke-73, warga mempercantik area pemakaman tersebut. Muhamad Apendi, salah seorang warga mengatakan, perawatan tiga makam pahlawan, yaitu Letnan Sutopo, Serma Sulaeman dan Serda Yusuf dilakukan warga Desa Tanah Merah. Tujuan mempercantik makam tersebut agar kondisi area pemakaman yang berada persih di pinggir anak kali Cisadane, rapih. “Kalau keliatan kurang bagus, tidak enak juga dilihat mata. Apalagi HUT RI ke-73 tinggal menghitung hari saja,” kata Apendi, dikediamannya kepada Tangerang Ekspres, Senin (13/8). Pria yang akrab disapa Pendi ini mengatakan, pembenahan makan meliputi, pengecatan paving blok area pemakaman, pemasangan bendera, pemagaran pemakaman. Sebelumnya, ia menyebutkan area pemakaman masih digunakan untuk jalan umum. Sekarang, lanjutnya, pihaknya melakukan pemagaran supaya area tersebut tertutup untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. Jadi, warga sudah membangun jalan paving blok disebelah area pemakaman sebagai pengganti fasilitas jalan umum. “Hal yang kami lakukan ini belum sebanding dengan pengorbanan para pahlawan dalam membela tanah air Indonesia,” ujarnya. Sementara itu, Wati, seorang warga setempat menuturkan, makam ini merupakan tempat pemakaman pahlawan bernama Letnan Sutopo, Serma Sulaeman dan Serda Yusuf. Ketiga pahlawan ini, dimakamkan di tempat ini pada 1946, ketiganya gugur akibat tertembak oleh pasukan Belanda, mengingat meski Indonesia sudah merdeka, namun pasukan Belanda masih ada di Tangerang. “Ketiganya tertembak saat bersembunyi di gorong-gorong. Pasukan Belanda melintas dengan jumlah yang banyak saat itu, kemudian mengetahui tempat persembunyian ketiga pahlawan itu. Alhasil, ketiganya terbunuh,” tutur Wati, yang mengaku salah satu keturunan warga yang ikut memakamkan ketiga pahlawan tersebut. Pada saat itu, Wati yang mendapatkan cerita dari buyutnya, jenazah pahlawan dimakamkan setelah kondisi keamanan dirasakan aman pada pekan berikutnya. Sehingga, kondisi jenazah ketiga pahlawan sudah membusuk. “Zaman itu warga masih takut keluar rumah, masih hutan dan kondisi keamanan belum begitu kondusif,” kata wanita berusia 58 tahun itu. Kata Wati, ketiga pemakaman pernah ingin dibongkar pada tahun 1990, untuk dipindahkan ke Taman Pemakaman Pahlawan, Kota Tangerang. Namun, warga melalui Kepala Desa Tanah Merah pada saat itu, menolak untuk dipindahkan. “Pemakaman ini menjadi kebanggaan warga Desa Tanah Merah sampai saat ini,” tutupnya. (mg-2/mas)

Sumber: