Polisi Buru Pembacok Siswa Saat Tawuran

Polisi Buru Pembacok Siswa Saat Tawuran

SERPONG-Sampai saat ini polisi masih terus mengungkap dan menangkap pelaku penusukan Ahmad Fauzan (16) siswa Samita Jaya Pamulang yang menjadi korban tawuran dengan SMK Bhipuri Serong, Selasa (31/7) lalu di Jalan Raya Puspiptek, Serpong. Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Iriawan mengatakan, pelaku sudah diidentifikasi dan saat ini menjadi target pengejaran dan pencarian anggotanya. "Tersangkanya satu orang yang berstatus pelajar namun, berasal dari sekolah lain," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (7/8). Ferdy menambahkan, tersangka sulit ditemukan lantaran sejak kejadian tidak pernah masuk sekolah dan keluarganya juga menyembunyikan. Ia berharap keluarga segera menyerahkan tersangka agar bisa segera diproses dan kasus itu tidak berlarut-larut. Pelaku menurutnya masih di bawah umumr sehingga batasan-batasan yang harus dijalankan dan diterapkan. "Sampai saat ini sudah ada 16 siswa yang diperiksa dan sekarnag kita fokus pada tersangka yang menusuk," tambahnya. Mantan penyidik KPK tersebut menjelaskan, sebagian besar saksi yang diperiksa adalah siswa dari kedua siswa yang bertikai. Tidak ada siswa yang ditahan lantaran mereka hanya ikut-ikutan tawuran dan bergabung dengan teman-teman dan bukan pelaku penusukan. Untuk mengantisipasi hal serupa agar tidak terjadi lagi, Ferdy mengaku sudah kerap memberikan imbauan kepada pelajarm razia barang-barang yang dibawa ke sekolah. "Kenakalan remaja menjadi tanggung jawab bersama, baik orangtua, guru, masyarakat, polisi, pemerintah dan sebagainya," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel Taryono mengatakan, salah satu cara mencegah perilaku kekerasan pelajar adalah dengan memutus mata rantai kekerasan. "Tingkatkan efektivitas dan kualitas kegiatan pembelajaran, jangan sampai ada jam pelajaran kosong tanpa guru," ujarnya. Taryono menambahkan, perhatian guru terhadap siswa secara individual siswa juga perlu ditingkatkan. Juga menambah kegiatan penguatan pendidikan karakter, kolaborasi dengan orangtua siswa dan masyarakat, buat sekolah menjadi rumah kedua para siswa yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa. "Bangun komunikasi dengan ikatan alumni sekolah untuk pemberdayaan kreatif dan peningkatan mutu serta kondusivitas sekolah," tuturnya. Selain itu, Taryono memberikan tanggapan terkait demonstrasi yang menyuarakan terhadap sejumlah tawuran pelajar yang terjadi pada tahun 2018. Ia bertemu sejumlah mahasiswa yang berunjuk rasa di depan gedung pemerintahan kota (pemkot) Tangsel yang mempermasalahkan terkait tawuran antar siswa dan antar-pelajar. Taryono mengatakan, aspirasi yang disampaikan sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat itu, sejalan dengan program penanggulangan tawuran yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan September mendatang. "Mereka (mahasiswa) sampein masukan bahwa harus ada upaya-upaya kongkret dalam rangka pencegahan tawuran, tapi pemkot tangsel harus ada kepedulian. Nyambung dengan program kami, terkait pencegahan kekerasan, penyalahgunaan narkoba dan radikalisme," ujarnya, seperti diberitakan Tribunnews.com, Senin (6/8). Taryono mengatakan akan membuat acara yang diperuntukan kepada para pelajar dengan mendatangkan pihak TNI dan kepolisian terkait, pada minggu terakhir bukan Agustus. Selain itu Taryono juga bakal ngadain CMORE Camp. Kegiatan yang membicarakan hal yang sama, demi menghindari para pelajar dan siswa dari tawuran dan kegiatan tercela lain, pada bulan September. "Akan lebih intens, kita juga akan mengadakan CMORE camp, yang diantaranya pesertanya anak SMA dan SMK," ujarnya. Taryono mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Banten, karena lingkup pendidikan tingkat SMA yang berada di wewenang provinsi. "Kita sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan Banten, kalau boleh acaranya di SMK Sasmita," ujarnya. Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, tawuran terakhir di Tangsel terjadi antar pelajar SMK Bhipuri Serpong dengan SMK Sasmita Jaya Pamulang, di Jalan Raya Puspitek, Setu, pada Selasa (31/7) lalu. (bud/trb/esa)

Sumber: