Jalan Pasar Serpong Kumuh Lagi

Jalan Pasar Serpong Kumuh Lagi

SERPONG-Satu minggu pasca-ditetibkan, puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) Pasar Serpong, kembali marak. Pedagang kembali menggelar dagangannya di bahu jalan. Padahal saat penertiban, mereka berjanji tidak akan menjajakan dagangan di lokasi tersebut. Bahkan, sebagian jalan lainnya disulap menjadi lahan parkir kendaraan. Hal ini diperparah angkutan umum yang mangkal menambah karut marutnya arus lalu lintas di Jalan Raya Serpong tersebut. Kepala Satpol PP Kota Tangsel Chaerul Soleh mengatakan, sudah mewanti-wanti para pedagang agar tak berjualan di sepanjang jalan raya pasca-ditertibkan. "Selain membuat kemacetan, itu juga melanggar peraturan daerah (Perda) tentang ketertiban umum. Seminggu lalu, PKL kita tertibkan namun, sekarang ramai lagi," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (1/8). Chaerul menambahkan, penertiban kerap dilakukan. Namun, setelah itu PKL tetap berjualan lagi tanpa memperhatikan kepentingan pejalan kaki dan pengendara yang melintas. Menurutnya, lapak pedagang liar itu merupakan bangunan semi permanen atau alas-alas terpal yang mengganggu di pinggir jalan langsung dibongkar petugas. Pedagang liar itu umumnya berjualan sayur-mayur, pakaian dan mainan anak. Mereka memulai aktivitasnya dari tengah malam sampai pukul 10.00 WIB, tidak jarang ada pedagang yang tetap bertahan berdagang sampai sore hari. PKL Pasar Serpong sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum bisa diatasi," tambahnya. Chaerul menjelaskan, permasalahan PKL Pasar Serpong bukan hanya menjadi tanggung jawabnya. Namun, instansi terkait harus turun tangan. Seperti, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Koramil, Polsek juga turun tangan untuk mengatasi permasalahan klasik yang sulit ditertibkan itu. Menurtnya, para PKL itu jika melihat anggotanya yang patroli maka dagangan yang dijajakan akan ditarik ke belakang bahu jalan. Namun, jika petugas sudah pergi mereka akan kembali lagi tanpa memikirkan kepentingan orang lain. "Sekali lagi, kalau hanya Satpol PP yang bertindak tidak bisa mengatasi permasalahn PKL itu," tuturnya. Sementara itu, Rini (29), warga setempat mendukung upaya penertiban PKL di Pasar Serpong yang sudah lama semerawut. Penggusuran lapak yang mayoritas ditempati pedagang sayuran itu, menjadikan akses ruas jalan menjadi lebih lancar. “Pas penertiban tidak macet tapi, satu dua hari kemudian kembali macet lantaran PKL kembali seperti semua,” singkatnya. Pantauan Tangerang Ekspres di lokasi, PKL telah memenuhi bahu jalan dan trotoar di Jalan Raya Serpong dari rel kereta sampai depan Puskesmas Serpong. Bahkan, PKL menjajakan dagangan memakan satu lajur mobil. Hal ini kerap menjadi biang kemacetan, tertutama saat jam sibuk dan saat pintu perlintasan kereta ditutup. Dahulu, bahu jalan atau trotoar jalan diberi pot tanaman dan vertikal garden oleh dinas terkait namun, saat ini tidak ada lagi. Lokasi tempat pot bunga berganti dengan tenda atau payung para PKL untuk menjajakan dagangan dan sebagain untuk mangkal tukang ojek. (bud/esa)

Sumber: