Penjabat Bupati Kecewa, Gedung Sekolah Baru Tak Dirawat

Penjabat Bupati Kecewa, Gedung Sekolah Baru Tak Dirawat

CIKUPA-Penjabat Bupati Tangerang Komarudin tak dapat menyembunyikan kekecewaan saat inspeksi mendadak (sidak) ke gedung SMPN 1 Cikupa, Desa Talaga, Kecamatan Cikupa, Selasa (31/7). Bagaimana tidak, bangunan sekolah baru itu tidak terawat. Terpantau dari luar gedung, rerumputan tumbuh subur hingga ketinggian sekitar satu meter. Cat tembok mulai terkelupas. Komarudin semakin geram saat masuk ke dalam ruangan kelas. Ada pintu yang copot. Serta lantai sangat kotor. Dia pun menyayangkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang yang tidak merawat aset tersebut. Komarudin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tangerang memang berencana merelokasi SMPN 1 Cikupa yang saat ini berada di area Pasar Cikupa. Namun, wacana itu belum bisa direalisasikan mengingat jumlah ruangan belajar di lokasi yang baru tidak memungkinkan. Melihat kondisi bangunan sekolah tersebut, Komarudin langsung menelepon pejabat di Disdik Kabupaten Tangerang untuk meminta penjelasan. Komarudin, terlihat tidak puas mendengar penjelasan dari pejabat disdik. "Disdik tidak inovatif dalam memanfaatkan aset," ujarnya. SMPN 1 Cikupa saat ini berjumlah 33 rombongan belajar (rombel), sementara di gedung baru hanya 10 ruangan yang sudah dibangun. “Gedung ini sebenarnya gedung pengganti dari SMPN 1 Cikupa, karena yang lama itu tidak layak, sempit dan dekat pasar. Namun yang menjadi masalah yaitu satu angkatan di SMPN 1 Cikupa ada 11 rombel, sedangkan yang dibangun ini baru 10 ruangan. Sehingga belum bisa direlokasi,” ujar dia. Di satu sisi, lanjut Komarudin, gedung sekolah negeri masih sangat kurang jika dikaitkan dengan penerimaan siswa baru. Tahun ini hanya sekitar 50 persen dari total lulusan sekolah dasar yang tertampung ke SMP negeri. "Ini ada gedung baru, mengapa tidak dimanfaatkan," lanjutnya. Dia pun meminta Disdik Kabupaten Tangerang agar benar-benar konsentrasi dalam perencanaan, sehingga gedung yang ada dapat dimanfaatkan. Menurut dia, gedung baru tersebut tidak mesti untuk relokasi SMPN 1 Cikupa, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sekolah-sekolah lain. Bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk membuka sekolah negeri yang baru, sehingga gedung yang ada dapat dimanfaatkan. Komarudin mengatakan, disdik harus mengkaji ulang pemanfaatan gedung-gedung sekolah yang masih kosong, agar daya tampung siswa baru meningkat. “Bisa dikaji ulang, jangan hanya terpaku di SMPN 1 Cikupa. Bisa SMP lain menggunakan ini, intinya supaya daya tampung siswa baru meningkat. Jangan sampai terbuang sia-sia. Gedung ini sudah diserahkan oleh dinas tata ruang dan bangunan ke disdik, artinya pemeliharaan tanggung jawab disdik,” tegas dia. Dia menilai, dinas pendidikan belum maksimal dalam mendayagunakan aset yang ada. Dalam menggunakan aset, kata dia, disdik harus kreatif, sehingga pemanfaatannya benar-benar sesuai yang dibutuhkan masyarakat. Komarudin membeberkan, dalam waktu dekat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang membentuk SMP negeri baru. Fokus utama di Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Sepatan. “Tidak perlu menunggu ada pembangunan selesai, dibentuk dulu sekolahnya. Sambil menunggu gedung selesai kan bisa menumpang di sekolah lain,” pungkas dia. Sebelumnya, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Fahrudin menjabarkan alasan tidak dioperasikannya bangunan SMPN 1 Cikupa. Hal mendasar yaitu jumlah ruangan yang ada tidak dapat menampung jumlah siswa di satu angkatan. “Itu baru ada enam ruangan belajar, sementara satu angkatan sebanyak 11 rombel, ya tidak seimbang. Ruangan yang ada di sebelah bangunan dua lantai itu adalah untuk laboratorium dan sarana penunjang lainnya. Memang diserahterimakan sekitar dua tahun yang lalu, tetapi tidak dapat difungsikan karena tidak sesuai kebutuhan,” tutur Fahrudin. (mg-3/bha)

Sumber: