Minat Baca Masyarakat Hanya 0,15 Persen

Minat Baca Masyarakat Hanya 0,15 Persen

TANGERANG – Minimnya minat baca masyarakat di Kota Tangerang membuat Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tengerang gencar melakukan sosialisasi. Salah satunya dengan melakukan pemilihan duta baca 2018 di linggkungan sekolah menengah atas dan kejuruan se-Kota Tangerang. Pemilihan duta baca dilaksanakan di Tangcity Mall turut dihadiri beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) antara lain Kepala Dinas Perhubungan Saeful Rohmat dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Mumung Nurwana. Dalam even tersebut juga dilakukan pemberian hadiah kepada OPD yang melakukan pengelolaan arsip terbaik. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Meita Bahraeni mengatakan, pemilihan duta baca diharapkan dapat meningkatkan minat baca anak-anak yang jumlahnya terus menurun. “Dari 900 ribu warga kota Tangerang hanya 6 ribu jiwa yang masih punya minat membaca. Dengan kata lain hanya 0,15 persen dari total penduduk Tangerang yang gemar membaca,” ucapnya kepada Tangerang Ekspres. Mieta mengaku, agar minat baca meningkat pihaknya akan melakukan berbagai inovasi. Salah satunya dengan mendigitalisasikan perpustakaan, dimana buku manual akan diubah menjadi perpustakaan digital. “Ini sebuah terobosan bagi kami, kalau tidak segera berubah maka akan teringgal,”  tambahnya. Asisten Daerah II Muhtarom mengatakan, untuk menumbuhkan minat baca harus diawali sejak usia dini. Karena untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan memerlukan proses membaca, memahami dan menginplementasikan teori di buku. “Untuk meningkatkannya perlu membiasakan membaca di lingkungan keluarga yang berperan andil menentukan minat baca anak -anak,” ucapnya. Menurut Muhtarom, penyebab berkurangnya minat membaca disebabkan tayangan televisi yang menyajikan acara yang menarik perhatian. Akibatnya anak-anak lebih memilih menyaksikan acara televisi daripada membaca buku. Menindak lanjuti masalah tersebut, Walikota Tangerang telah membiasakan membaca di internal Setda Kota Tangerang. Salah satunya dengan membiasakan pimpinan OPD membaca pedoman acara sebelum melakukan rapat internal. “Pak Wali sering menanyakan ini dasarnya apa, sehingga pimpinan OPD terbiasa membaca sebelum mengambil keputusan,” pungkasnya. (mg-6)

Sumber: