Parkiran RSUD Serang Dikeluhkan
SERANG – Sejumlah masyarakat Serang mengeluhkan sempitnya lahan parkiran RSUD Drajat Prawiranegara, Kabupaten Serang. Pantauan Tangerang Ekspres, Kamis (21/6), masyarakat terus berdatangan ke RSUD Drajat Prawiranegara menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, namun sayangnya lahan parkir roda empat tidak memiliki ruang yang cukup untuk menampung kendaraan yang ingin parkir. Sehingga masyarakat merasa kesulitan saat ingin keluar dari RSUD tersebut. Selain lahan parkir yang sempit, para pegawai RSUD banyak yang membawa kendaraan roda empat di parkir di lahan tersebut. Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa mengimbau kepada pegawai RSUD Drajat Prawiranegara untuk tidak membawa kendaraan dan memarkirkannya, hal itu lantaran lahan parkir yang krodit dan sempit. “Diantar jemput saja, jangan sampai berebut parkir dengan masyarakat yang membutuhkan pelayanan di sini,” katanya kepada Tangerang Ekspres. Meski demikian, Pandji mengungkapkan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan investor yang siap membangun gedung parkir di RSUD. Namun sayangnya beberapa investor tidak mau bekerjasama lantaran tarif parkirnya masih mengikuti pola di Kabupaten Serang yang nilainya tidak besar. “Akan kita coba undang perusahaan yang siap membangun gedung parkir, itupun bila sudah direvisi ulang (Perda) tarif parkir, kita akan sesuaikan tarif-tarif yang berada di wilayah perkotaan. Karena perusahaan kalau tarif parkirnya rendah lama untuk break-even pointnya (titik impas),” terangnya. Selain itu, pihaknya juga akan menambah lahan parkir yang ada ada di samping RSUD milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, namun sayangnya harus penyerahan tempat itu sesuai prosedural yang berlaku. “Jadi harus ada mekanisme penyerahan aset dari Dinkes ke RSUD, tidak bisa mengambil begitu saja,” ucapnya. Direktur Utama RSUD Drajat Prawiranegara, Agus Gusmara mengatakan bahwa lahan parkir yang ada saat ingin sangat krodit, terlebih pada pagi hari lahan parkir sangat sempit. “Ini belum seberapa kadang saya saja gak bisa masuk, kalau pagi lebih dari ini sekarang sudah mulai cair karena sudah mendapat obat dan pulang,” katanya. Sementara terkait dengan pegawai yang diimbau agar tidak membawa kendaraan roda empat, agus mengungkapkan bahwa hal itu merupakan tindakan yang cukup baik. “Kalau yang deket enak, tapi kalau yang jauhkan agak susah, tapi namanya instruksi harus kita coba,” ungkapnya. Dikatakan Agus, untuk lahan milik Dinkes pihaknya telah mendapat persetujuan dari Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dengan begitu paling tidak awal Juli pihaknya akan memulai membangun. “Saya sudah laporkan, kata bupati tidak usah menunggu aset diserahkan, eksekusi saja. Saat mau dieksekusi berbarengan dengan bulan puasa jadi kasihan,” paparnya. (mg-03/ang)
Sumber: