Road to Final Liga Champions, Mimpi dan Memori di Olimpiyskiy

Road to Final Liga Champions, Mimpi dan Memori di Olimpiyskiy

DUEL Real Madrid lawan Liverpool saat final Liga Champions akhir pekan nanti (27/5) kali pertama Olimpiyskiy Stadium, Kyiv, Ukraina, jadi host final turnamen antar klub Eropa. Itu juga kali kedua negara Eropa Timur dipercaya sebagai host final Liga Champions setelah Luzhniki 2008. Tak hanya mimpi yang jadi nyata bagi Kyiv. Final Liga Champions edisi ke-26 itu juga mengungkit memori pemain-pemain Real dan Liverpool yang pernah menjejakkan kakinya di sana. Salah satunya Sergio Ramos, center back-nya Real. Bahkan, di Olimpiyskiy-lah dia kali terakhir mencium trofi juara bagi timnas Spanyol setelah mengandaskan Italia 4-0 dalam final Euro 2012, 2 Juli 2012. Sebab setelah itu fans La Furia Roja merindukan gaya matador Ramos ketika merayakan suksesnya untuk timnas. Sampai sekarang. Nah, makanya ada memori yang ingin dia keluarkan begitu kembali ke sana lagi setelah hampir enam tahun berlalu. “Tempat yang spesial bagiku, di sana (Olimpiyskiy) saya harap keberuntungan bersama timnas kembali terulang,” harap Ramos, diwawancarai situs resmi UEFA. Apa yang sama dengan memori 2012 itu? Ya, saat itu Spanyol meruntuhkan sejarah tidak pernah ada negara back to back juara Euro. Lalu, Sabtu malam nanti waktu Kyiv (26/5), sejarah bakal mencatat Los Blancos sebagai klub pertama yang mampu hat-trick juara Liga Champions jika mengalahkan Liverpool. “(Back to back juara Euro) Sama seperti hat-trick Liga Champions, mimpi kami pun jadi nyata, semoga,” tambah Ramos. SR4 – inisial nama Ramos – satu-satunya pemain dalam skuad final Spanyol 2012 yang bertahan di Real. Iker Casillas, Alvaro Arbeloa, plus Xabi Alonson tak lagi jadi bagian Real. Tak hanya Ramos matador Spanyol yang mengungkit memorinya di Olimpiyskiy. Nacho Fernandez pun demikian. Pemain yang berkolaborasi dengan Ramos di defense Real itu pernah mencatat memori manis di sana. Meski tak sama seperti Ramos yang mengalaminya dalam laga final Euro, center back 28 tahun itu juga merasakan memori manisnya saat berkostum Spanyol. Itu terjadi dalam Matchday ke-10 Kualifikasi Euro 2016 Grup C, 13 Oktober 2015. Pada saat itu, Spanyol-nya Vicente del Bosque yang sudah lolos langsung ke Euro 2016 menyisihkan Ukraina dari perburuan slot lolos langsung terakhir. Spanyol memainkan beberapa pemain yang biasa jadi pengganti, salah satunya Nacho. Nacho untuk kali pertama debut starter timnas Spanyol dalam laga kompetitif dan David de Gea clean sheet gawangnya. Spanyol menang 1-0 di Kyiv dalam debut starter Nacho, dan di caps keduanya. Dia di final nanti juga ingin menang clean sheet atas The Reds, termasuk untuk mengakhiri tren golnya Mohamed Salah di Liga Champions. Apalagi dalam tiga laga terakhir di Liga Champions Real tak pernah clean sheet. ''Tetapi saya masih yakin, dalam final nanti kami masih bisa terhindar dari kebobolan,'' klaim Nacho, di dalam wawancaranya dengan Marca. Meski kansnya jadi starter dalam final nanti tidak sebesar Ramos. Di satu sisi, trio Liverpool Salah-Roberto Firmino-Sadio Mane paling agresif dengan 40 gol. “Kami percaya dengan diri kami sendiri, kami sudah punya pengalaman menghadapi lawan seperti ini, dan mereka sudah tahu kalau kami akan menyulitkan mereka,” tambah Nacho. Tidak hanya penggawa Real. M.Salah pun punya memori di Olimpiyskiy, tiga tahun lalu. Ketika itu dia masih berkostum Fiorentina. Salah datang ke sana dengan menahan Dynamo Kiev 1-1 saat leg pertama 16 Besar Liga Europa 2014-2015. La Viola bersama Salah lolos ke semifinal sebelum disingkirkan juara musim itu, Sevilla. Tapi, lolos ke semifinal capaian terbaik Fiorentina di Liga Europa. (jpg/bha)

Sumber: