Harga Ikan Melonjak Akibat Angin Barat

Harga Ikan Melonjak Akibat Angin Barat

PAKUHAJI – Cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir yang disebabkan angin barat di Pantai Utara Kabupaten Tangerang, menyebabkan harga ikan naik. Naiknya harga selain disebabkan hasil tangkapan ikan sedikit, banyak nelayan tidak melaut karena takut gelombang laut. Kenaikan harga ikan segar hampir merata seluruh jenis ikan sejak sepekan lalu. Karena hal tersebut kenaikan harga hasil laut tidak bisa dihindari di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cituis, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. “Produksi ikan langka karena nelayan karena cuaca ekstrem, padahal jumlah nelayan yang melaut jumlahnya tetap sama. Hal itu berimbas pada kenaikan harga ikan,” kata  Ade Hermana, Pelaksana UPT TPI Cituis, Selasa (22/5). Biasanya kata Ade, cumi dilelang ke pedagang hanya seharga antara Rp50 ribu sampai Rp 55 ribu per kilogram, sekarang bisa sampai harga Rp75 ribu per kilogram. Kemudian, biasanya ikan kembung dilelang antara harga Rp35 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram, kini bisa sampai Rp55 ribu. Ade menjelaskan, sedikitnya stok ikan di TPI Cituis, maka permintaan hasil laut begitu banyak dari para pedagang namun produksi laut berkurang. Dengan demikian, harga lelang akan melonjak tinggi. Padahal, menurutnya, kalau pedagang menjual harga terlalu tinggi ke konsumen, daya beli konsumen bisa berkurang. Ade menyebutkan hasil tangkapan nelayan yang dilelang di TPI Cituis, diantaranya cumi, udang, ikan kembung, ikan samge, ikan pepetek, ikan balak, ikan cue, ikan bawal, ikan tongkol dan lain-lain. Ade melanjutkan, ada dua belas kelompok nelayan di tempat tersebut, bisa menangkap hasil laut mencapai 1 ton per hari, sekarang berkurang. Ade menambahkan, dia tidak bisa memastikan sampai berapa lama musim angin barat. Karena kondisi cuaca sekarang tidak bisa diprediksi seperti dahulu. Jadi, selama musim angin barat belum berakhir maka harga ikan akan tetap tinggi. Udin Boyang, pedagang ikan megatakan, para nelayan mengalami penurunan hasil penangkapan. Jadi pedagang mendapatkan harga tinggi saat proses pelelangan. Efeknya, pedagang juga menjual dengan harga tinggi ke konsumen. “Kalo hasil laut berkurang, pasti harga lelang menjadi tinggi,” kata warga Kampung Rawa Saban RT 03/01, Desa Surya Bahari. Udin melanjutkan, karena harga jual ke konsumen tinggi, maka penjualan dagangan miliknya menurun. Dia menuturkan, membeli berbagai macam ikan dan cumi sebanyak 30 kilogram. Sepekan ini, sambungnya, karena harga ikan tinggi maka minat pembeli menurun, imbasnya ikan dagangannya kerap tersisa 10 kilogram sampai 20 kilogram per harinya. “Padahal ikan kembung beli dapat di pelelangan harga Rp55 ribu per kilogram, mau ambil untung Rp5 ribu aja sulit. Terpaksa ikan yang tidak laku saya jual ke tempat pengasinan seharga Rp 3 ribu per kilogram, untuk jenis ikan apapun,” kata Udin. (mg-2/mas)

Sumber: