UIN Minta Sekolah Waspada, Polisi Masih Memburu Pelaku

UIN Minta Sekolah Waspada, Polisi Masih Memburu Pelaku

  SERPONG—Polres Tangsel menerima laporan baru atas kasus penipuan penerimaan mahasiswa baru UIN Syarif Hidayatullah. Perwakilan UIN melaporkan Syahrulloh, lagi dengan tuduhan pemalsuan surat keputusan (SK) penerimaan mahasiswa baru jalur khusus ke Mapolres Tangsel, Serpong. Syahrulloh yang mengaku-ngaku sebagai pegawai UIN Jakarta berhasil menipu dua calon mahasiswa hingga Rp300 juta. “Kita sudah melaporkan pemalsuan kop surat yang mengatasnamakan UIN. Mulai dari tanda tangan hingga stempel yang diduga kuat dilakukan oleh Syahrulloh alias Arief Iyanto. Di mana surat tersebut telah digunakan untuk tindak pidana penipuan berdasarkan pengakuan dua orang korban pada 15 Mei,” terang Afwan Faizin, Kepala Pusat Layanan Humas dan Bantuan Hukum UIN Syarif Hidayatullah usai memberikan laporan. Afwan pun polisi untuk segera menangkap pelakunya. Sehingga pelaku tidak akan melakukan tindak kejahatan yang sama. Yaitu memalsukan SK UIN Syarief Hidayatullah yang berisikan penerimaan jalur khusus. “Mudah-mudahan segera tertangkap, memang yang bersangkutan pindah-pindah tempat. Kemarin juga sudah ada laporan, tapi korban yang melaporkan. Ini sudah sering terjadi dan orangnya masih yang sama. Jadi kami harap untuk kali ini pelaku bisa dijerat hukuman yang lebih berat,” kata Afwan. Menurutnya, tidak ada penerimaan jalur khusus di UIN Syarif Hidayatullah seperti yang dimaksud oleh pelaku. Sehingga SK yang digunakan oknum dipastikan tidak benar. Oleh sebab itu, Afwan pun mengimbau kepada wali murid, terutama pihak sekolah agar tidak mudah percaya kepada oknum yang mengatasnamakan panitia penerimaan calon mahasiswa baru. “Bagi pihak sekolah, jangan mudah percaya kepada oknum-oknum yang mengatasnamakan panitia untuk masuk ke UIN. Apalagi dengan imbalan soalnya banyak penipu terutama kepada calon mahasiswa baru khususnya yang ingin masuk Fakultas Kedokteran,” ucap Afwan. Menurutnya, selama ini modus penipuan dilakukan tersangka melalui sekolah-sekolah. Seperti pada kasus 2016 lalu. “Orang tua murid dan calon mahasiswa jadi yakin karena lewat pihak sekolah. Pihak sekolah harus waspada, tidak ada jalur khusus kecuali jalur yang sudah ada dan tertera di website resmi. Seperti jalur SBMPTN dan mandiri,” tambahnya. Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dugaan pemalsuan dengan terlapor Syahrulloh. “Kemarin sudah ada laporan dari korban. Ini ditambah dengan laporan dari institusi terkait. Kita sedang lakukan pengembangan dan mencari keterangan dari para saksi,” tandas Alex. (mg-7/esa/bha)

Sumber: