M Choir Terduga Teroris di Pinang, Kalau Pergi Bawa Koper Besar

M Choir Terduga Teroris di Pinang, Kalau Pergi Bawa Koper Besar

Rumah cat oranye di Jalan Gempol Raya, Kecamatan Pinang, tiba-tiba gempar. Rumah yang sekaligus tempat usaha konveksi tersebut digerebek tim antiteror Densus 88. Dewi Sari kaget ketika puluhan orang berpakaian preman datang di depan rumahnya. Selang beberapa saat, tiga pria itu membekuk M Choir, tetangganya yang sehari-hari dikenal menerima konveksi. “Saya kira perampokan. Soalnya polisi-polisi itu tidak memakai baju coklat. Malah banyak yang pakai celana pendek,” tutur perempuan 38 tahun itu saat ditemui di rumahnya Jalan Gempol Raya kemarin (16/5). Hanya saja ketika satu tembakan meletus, Dewi memberanikan diri bertanya pada polisi berpakaian preman yang berada di depan kiosnya. Dari polisi tersebut, barulah dia tahu kalau kejadian tersebut merupakan penangkapan teroris. “Saya sempat tanya apa ada bom di dalam. Kata polisinya tidak ada dan saya disuruh tetap di dalam rumah,” tuturnya. Dewi merupakan tetangga samping rumah M Choir, terduga teroris yang diamankan polisi di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Walaupun rumahnya bersebelahan dan Dewi merupakan membuka toko sembako, mereka tak saling kenal. Bahkan Dewi mengaku tidak mengetahui siapa nama tetangganya itu. “Sudah enam bulan di sini. Sebelumnya rumah itu digunakan sebagai bengkel motor,” ucap Dewi. Selama bertetangga, Dewi mengaku tidak pernah menaruh curiga. Sebab tetangganya itu tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kejanggalan. Choir juga tidak pernah menerima tamu. “Kalau azan langsung bawa motor. Mereka boncengan berdua. Salatnya di mana, nggak tahu,” ceritanya. Kekhawatiran Dewi mulai muncul ketika seminggu terakhir, ada perempuan bercadar sering datang ke rumah Choir. Sesekali perempuan itu belanja di kios Dewi. Namun mereka tidak pernah banyak bicara. Ketika Dewi mencoba membuka pembicaraan, perempuan tersebut menjawab seadanya. Selain itu, mata perempuan tersebut tidak fokus melihat Dewi. “Kita mau tanya lagi jadi malas,” ucapnya. Satu waktu, Dewi pernah bertanya ada hubungan apa perempuan tersebut dengan Choir. Namun perempuan tersebut hanya menjawab jika dirinya merupakan kerabat, bukan istri Choir. “Mungkin keluarga kakaknya yang ada di Ubud 2,” imbuhnya. Dia juga mengamati, beberapa kali bepergian, perempuan bercadar itu selalu membawa dua koper besar. Sekali lagi Dewi tidak menaruh curiga. “Tadi saat interogasi pinjam kamar saya. Ada enam polwan dan perempuan bercadar itu,” tuturnya. Cerita lain diungkapkan Ida Nur. Perempuan 40 tahun itu merupakan penjual nasi di dekat rumah Choir. “Ada yang lari. Si Om (Choir, Red) sedang buang sampah. Saya pikir rampok,” ucapnya. Dia melihat Choir membawa motor. Nampak ingin melarikan diri. Namun tembakan menghentikan niatnya. “Om sering makan di sini,” ucapnya. Namun selama itu, dia tidak curiga. Sebab tak ada tanda mencurigakan. “Di sini senangnya beli tahu isi,” kenang Ida. Terkait perempuan di rumah Choir, Ida mengetahuinya sebagai istri. Katanya sudah menikah di kampung. Namun Ida tidak bertanya lebih lanjut di mana kampung halaman Choir. “Ini rumah punya kakaknya. Kakaknya perempuan di Ubud 2,” ucap Ida. Sementara itu Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan dalam pengerbekan tersebut densus 88 berhasil mengamankan tiga terduga teroris.’’Ya benar terjadi penangkapan di Kunciran, Tangerang,’’ ucapnya saat dikonfirmasi. Pjs Walikota Tangerang M Yusuf juga datang ke lokasi penggerebekan. Dia mengatakan agar warga tetap tenang dan membiarkan petugas kepolisian untuk mengembangkan penyelidikan. “Saya minta camat dan lurah, nanti dikumpulkan, untuk sering turun ke lapangan memantau wilayahnya,” ujarnya. (jpg/bha)

Sumber: