Tudingan Makelar Proyek dan Lelang Janggal
TANGERANG – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang diterpa isu tak sedap. Mulai dari makelar proyek yang merajalela, sampai proses tender melalui sistem pengadaan secara elektronik yang dinilai penuh kejanggalan. Informasi itu telah diterima Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang. Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Tangerang Mico Wave Wiranto Sitohang mengatakan, informasi yang masuk tentu akan ditelaah. Seperti yang disampaikan masyarakat pekan lalu. Pengusutan atas informasi maupun laporan itu dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Apalagi sejauh ini informasi dari masyarakat itu belum disertai bukti permulaan yang cukup. Tim kejaksaan harus mengumpulkan data yang akurat terlebih dahulu serta meminta keterangan sejumlah orang, termasuk berkoordinasi dengan Inspektorat Kabupaten Tangerang. “Informasinya melalui surat sudah kami terima, tapi bukan laporan resmi. Kami tidak bisa hanya berpatokan pada informasi sepihak. Harus ada bukti permulaan untuk menindaklanjuti,” ujar Mico, Senin (14/5). Kejaksaan menerima informasi terjadi praktik makelar proyek yang melibatkan oknum pegawai Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang berinisial IW. Inisial nama oknum pegawai itu pun disebut-sebut dalam unjuk rasa masyarakat di kantor Kejari Kabupaten Tangerang pekan kemarin. Pengunjuk rasa sebelumnya juga sudah datang ke Kantor Bupati dan meminta Penjabat Bupati Tangerang memberhentikan IW dari jabatannya karena telah mencoreng nama baik Pemkab Tangerang. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budhi Mulyanto mengatakan dirinya telah mencoba meminta klarifikasi dan mencari kebenaran informasi tersebut kepada sejumlah pihak. “Siapa IW yang dimaksud? Jangan pakai inisial, tetapi sampaikan secara terbuka supaya tidak jadi fitnah,” ujarnya. Slamet Budhi mengatakan dirinya sudah meminta klarifikasi terhadap sejumlah pegawai DBMSDA yang memiliki inisial IW, namun dia tidak mendapatkan bukti. “Saya tanya siapa korbannya, dijawab tidak ada. Kalau ada pelaku ya pasti ada korban. Jika benar terjadi makelar proyek, saya sendiri akan menyampaikan laporan ke Inspektorat untuk diperiksa, kami siap diperiksa pihak berwajib, kami terbuka,” pungkasnya. (mg-3/bha)
Sumber: