Dipengaruhi Peristiwa Bom di Surabaya, Laju IHSG Melemah

Dipengaruhi Peristiwa Bom di Surabaya, Laju IHSG Melemah

JAKARTA-Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah sejak pagi. Indeks saham pun dibuka turun 0,39 persen atau 23,37 poin di level 5.933,46 pada awal perdagangan pekan ini. Menjelang siang, laju IHSG masih berada di zona merah. Sekitar pukul 11.30 WIB, laju IHSG melemah 0,93 persen ke level 5.901. Pada akhir perdagangan sesi I, IHSG masih merosot 0,76 persen di 5.911,79. Selanjutnya, meski sempat menguat sesaat, memasuki perdagangan sesi II, sekitar pukul 13.30 WIB, indeks saham terpantau melemah 0,68 persen atau 40,6 poin ke posisi 5.915,23. Pada penutupan perdagangan saham, Senin (14/5/2018), IHSG melemah tipis 9,67 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.947,15. Indeks saham LQ45 stagnan di posisi 962. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.947,15 dan terendah 5.853,43. Sebanyak 238 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sebanyak 134 saham menguat dan 122 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 333.412 kali dengan volume perdagangan saham 8,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 205,14 miliar. Padahal, pada sesi sebelumnya, investor asing sempat beli saham. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.963. Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, aksi terorisme yang terjadi secara terstruktur dan sistematis sejak Ahad (13/5) memberikan efek pada penurunan IHSG hari ini, Senin (14/5). "Namun, syukurlah Presiden Joko Widodo sudah memberikan statement penting untuk percepat revisi Undang-Undang Antiterorisme," ujarnya seperti dikutip Republika.co.id, Senin, (14/5). Adapun perppu, kata dia, akan diterbitkan jika revisi tersebut belum secepatnya diselesaikan. "Statement inilah yang memberikan optimisme terhadap kondisi market saat ini, di mana perlahan-lahan IHSG mengalami rebound dari level 5 853 hingga ke level 5.924 saat ini," kata Nafan menjelaskan. Selain itu, menurut dia, kondisi fundamental makroekonomi domestik juga cenderung stabil. Dengan begitu, menjadi salah satu katalisator penting yang membuat IHSG mengalami rebound. Analis Recapital Sekuritas Indonesia Kiswoyo Adi Joe menambahkan, efek bom ke pergerakan IHSG hanya sesaat. "Sekarang sudah mulai menguat kok," katanya. Seperti diketahui, beberapa kejadian bom bunuh diri telah terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Meski ditutup melemah tipis, gerakan IHSG diproyeksi variatif pada perdagangan saham pada Selasa (15/5) ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak pada support 6.038 dan resistance 6.075. IHSG akan variatif setelah sehari sebelumnya ditutup melemah tipis. Kemarin, IHSG susut 2,55 poin ke level 6.064,59. "Sektor industri dasar memimpin pelemahan dengan saham TKIM dan INKP menjadi penekan," kata dia. Sementara, saham sektor konsumer naik 1,17 persen. Kendati cukup tinggi, kenaikan tersebut tak mampu menahan pelemahan IHSG. "Sektor konsumer berhasil menahan hingga di akhir perdagangan IHSG berhasil rebound meskipun tetap pada zona negatif," Investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp 245,78 miliar. Itu terdiri dari jual bersih Rp 252,55 miliar di pasar reguler dan beli bersih Rp 498,32 miliar di pasar negoisasi. "Tercatat net buy pada semua pasar di level Rp 245,78 miliar dengan saham BMRI, ASII dan INDF yang terpopuler," kata dia. Lanjar merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).(rep/lip6)

Sumber: