Juara Popda Tanpa Emas Sepakbola

Juara Popda Tanpa Emas Sepakbola

  CIPUTAT-Kota Tangsel telah mencatatkan namanya sebagai yang terkuat di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) IX 2018. Bahkan, sejak 3 perhelatan sebelumnya, kota ini menjadi yang terbaik. Namun begitu, di juara yang keempatkalinya, seperti kurang lengkap. Lantaran, belum bisa mempersembahkan medali dari cabor sepakbola. Diketahui, dari 3 sampai 11 Mei lalu, Kontingen Popda Kota Tangsel bertarung di Popda Banten yang digelar di Kabupaten Tangerang. Di ajang ini, Kontingan Tangsel berhasil menyingkirkan peserta dari Kabupaten/Kota lain se-Provinsi Banten. Hasil akhir, Tangsel memperoleh 73 medali emas, disusul Kabupaten 47 emas dan Kota Tangerang 44 emas. Namun, masih ada medali belum bisa diperoleh, yakni cabang olahraga (cabor) sepakbola. Kontingen dari pemekaran Kabupaten Tangerang tersebut harus gigit jari lantaran kalah bertarung. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangsel E. Wiwi Martawijaya mengatakan, belum bisa mempersembahkan medali emas dari cabor sepakbola lantaran kalah bersaing dari kabupaten/kota lain. "Kabupaten/kota lain lebih siap mengikuti cabor sepakbola," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (13/5). Wiwi menambahkan, sepakbola merupakan olahraga yang penggemarnya cukup banyak. Di Kota Tangsel sendiri menurutnya banyak dihuni pemain dan pelatih sepakbola nasional dan telah mengaharumkan Tangsel dan Indonesia. Lantaran tidak mendapat medali, Wiwi mengatakan pembinaan cabor sepakbola ada di Askot PSSI Tangsel, Koni serta Bapopsi. "Dispora hanya memfasilitasi dan mengkoordinir program dan kegiatan yang mereka ajukan dan laksanakan," tambahnya. Masih menurut Wiwi, Popda memiliki tujuan untuk memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan, mengukur pembinaan prestasi olahraga pelajar. "Sekaligus memotivasi dan mengoptimalkan pengembangan potensi atlet palajar daerah," tuturnya. Sementara itu, Ketua Askot PSSI Kota Tangsel Muhamad mengatakan, pembinaan atlet-atlet sepakbola terus dilakukan sejak dini namun, hasil yang diperoleh dalam Popda tersebut masih minim. "Ke depan kita akan perbanyak turnamen-turnamen sepakbola usia dini agar nantinya cabor sepakbola bisa menyumbang medali untuk Tangsel," ujarnya. Muhamad menambahkan, di Kota Tangsel banyak terdapat sekolah sepakbola (SBB). Itu merupakan salah satu pembinaan yang dilakukan agar mendapatkan bibit-bibit atlet sepakbola yang baik dan ke depan bisa mengharuskan Tangsel. "Kita bertekat dua tahun yang akan datang harus bisa meraih medali dalam Popda 2020," tuturnya. (bud/esa)

Sumber: