Remaja Modern Giat ke Masjid

Remaja Modern Giat ke Masjid

SETU-Menjadi remaja kekinian bukan berarti lupa daratan. Sebab, remaja yang memiliki pemikiran modern adalah yang mampu membentengi diri dari perbuatan menyimpang. Oleh karena itu, remaja modern itu, bagi umat Islam salah satunya giat ke Masjid. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Syafruddin saat menghadiri Ta'aruf 1.000 Pemuda Masjid Kota Tangsel di Puspiptek, Jumat (27/4) kemarin. Menurutnya, kaum remaja menjadi pelopor pembangunan peradaban Islam dan kemajuan Islam. Sebab perkembangan dunia Islam dan peradaban agama Islam, menurut Syafruddin  dalam situasi global maupun regional tengah mengalami kemajuan pesat. “Karena Islam sedang mengalami proses pematangan yang stabil dan terus menerus konsisten. Sehingga perkembangan agama Islam di dunia modern sekarang mengalami kemajuan. Di sinilah peran pemuda harus bisa membawa Islam seiring dengan kemajuan zaman agar masyarakat modern tetap mengedepankan religi dalam kehidupan sehari-hari,” ujar dia. Ia pun berharap, pemuda Islam dapat giat ke masjid. Mau menyosialisasikan program keagamaan, manajemen masjid, memakmurkan dan memberdayakan masjid. “Dalam hal ini masjid dijadikan wisata religi sehingga masyarakat lebih giat dalam pendalam agama di masjid. Selain itu masjid dibersihkan agar jamaah juga nyaman dalam beribadah. Memakmurkan masjid artinya jamaah banyak, dimakmurkan masjid artinya masyarakat di sekitar kebutuhannya bisa terpenuhi dengan adanya masjid,” tambah Syafruddin. Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan bahwa Pemkot Tansgel selalu mendukung kegiatan kepemudaan terutama para pemuda masjid yang tergabung dalam dewan masjid.  Sebab pemuda merupakan komposisi terbesar dalam pelopor kemajuan masyarakat Tangsel. “Sesuai motonya cerdas, modern dan religius. Pemkot sangat mendukung kegiatan ini, setidaknya dengan adanya ini pemuda da[at membangun keagamaan ditengah-tengah modernsasi yang saat ini tengah marak di masyarakat. Salah satunya untuk menanggulangi berita hoak, pemuda masjid dapat bersatu,” tuutpnya. Pada bagian lain, Ketua DMI Kota Tangsel Heli Slamet mengatakan, saat ini keterlibatan pemuda dalam kegaiatan keagamaan di masjid cenderung menurun.  “Saat ini ada penurunan spirit remaja pergi ke masjid. Artinya kegaiatan-kegiatan keagamaan bagi  remaja ini sedikit mulai menurun. Maka kita lakukan ini untuk mencas kembali, kalau remaja itu harus hadir di masjid,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Sosila dan Penangan Fakir Miskin pada Dinsos Tangsel itu. Sebab, menurutnya tugas memakmurkan masjid bukan hanya pengurus namun semua lapisan masyarakat, termasuk jamaahnya. Ketika masjid dimakmurkan, lanjut Heli, maka masjid tersebut juga harus berdampak bagi masyaraktanya. “Misalnya jangan sampai ada anak yang putus sekolah. Itu nggak papa ditanggung masjid, dengan uang kas nya apalagi sampai tidak bisa makan. Jadi, dengan adanya masjid hadir di situ selain tempat ibadah juga mempunyai dampak bagi lingkungan sekitar. Maka kita sebagai fasilitator (PP DMI) memfasilitasi semuanya. Agar semua masjid yang ada di Kota Tangsel khusunya kita makmurkan bersama,” ujar Heli. Ta'aruf 1.000 Pemuda Masjid Kota Tangsel dilangsungkan selama tiga hari yakni 27 sampai dengan 29 April 2018. Dalam kegiatan ini dihadirkan motivator nasional, BNN Kota Tangsel agar mereka tidak tersangkut narkoba. “Karena pemuda itu sebagai pelopor. Apalagi saat, banyak orang-orang sholeh yang dibajak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab menajdi terorisme. Setidaknya dengan adanya kegiatan ini sebagai awal dari pengurus masjid, bisa memeberikan pemahaman kepada lingkungan sekitar. Karena rata-rata pengurus masjid (Risma) ini nanti sebagai pendorong, motivator, pengagagas dan tim kreatif di masing-masing masjid,” tambahnya.  (mg-7/esa)

Sumber: