Dijual Online, Dirakit di Cipondoh

Dijual Online, Dirakit di Cipondoh

JAKARTA— Pabrik senjata rakitan kelas besar diungkap Polres Metro Tangerang Kota kemarin (4/4). Ditemukan sekitar 200 pucuk senjata laras pendek rakitan, berserta bom pipa di pabrik senjata rakitan yang berada di Jalan Haji Banteng Kelurahan Gondrong, Cipondoh Kota Tangerang. Satu orang telah menjadi tersangka dalam kasus tersebut, yakni A. Rizki Amrillah (44). Dihubungi Jawa Pos (grup Tangerang Ekspres) kemarin, Kapolres Kota Tangerang Kombes Harry Kurniawan menjelaskan, pengungkapan dilakukan pukul 13.15 WIB. Tim Reskrim menggeledah sebuah rumah kontrakan di Jalan Haji Benteng. “Saat digeledah diketahui ada senjata rakitan dan sejumlah mesin,” tuturnya. Jumlah senjata rakitannya mencapai 200 pucuk dengan jenis laras pendek. Ada juga empat buah bom pipa PCC yang ditemukan di pabrik tersebut. “Ada senjata yang siap pakai, ada juga senjata yang belum selesai,” terangnya. Ada juga temuan tiga mesin bubut dan satu mesin las listrik. Lalu, ada pula bubuk bahan peledak yang ditemukan di pabrik tersebut. “Kami masih mendalami apakah pabrik ini terhubung dengan yang lainnya tidak,” terang polisi dengan tiga melati di pundaknya. Dari keterangan awal diketahui bahwa untuk satu pucuk senjata rakitan itu dijual seharga Rp 800 ribu. Dia menuturkan, belum diketahui dengan pasti sejak kapan beroperasi dan sudah berapa senjata yang selama ini dijual. “Saya masih periksa ini,” paparnya. Untuk tersangka kasus tersebut, dia mengatakan seorang lelaki berinisial ARA telah ditetapkan menjadi tersangka. ARA diduga menjadi pembuat senjata tersebut. “Kami sedang periksa di Polsek Cipondoh,” ungkapnya. “Tersangka menempati kediamannya sudah 15 tahun dan selama 4 tahun terakhir membuat senjata api rakitan. Sedangkan senpi rakitan yang sudah terjual oleh tersangka sebanyak 300 pucuk,” ujar Kapolres. Terkait bahan-bahan peledak, berdasarkan pengakuan dari tersangka dibeli secara online. Dia menuturkan, saat ini masih ditelusuri siapa yang menjual bahan peledak itu. “Dia juga melakukan percobaan pada bom pipa ini saat malam hari. Seperti petasan lah,” paparnya. Apakah pabrik ini terhubung dengan aksi terorisme? Dia menjelaskan bahwa saat ini belum ada indikasi tersebut. Namun, yang pasti Densus 88 Anti Teror dan Gegana membantu proses hukum kasus ini. “Kami kerjasama,” ungkapnya. Memang ditemukan adanya buku agama tertentu, namun berdasarkan Densus 88 Anti Teror buku-buku tersebut belum mengarah pada kelompok terorisme. “Buku agama biasa kok,” jelasnya. (jpg/bha)

Sumber: