Siapa Saja Boleh Pelatihan di BLK

Siapa Saja Boleh Pelatihan di BLK

SERANG - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI Hanif Dakhiri mengungkapkan Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah Kementerian telah membuat sebuah terobosan. Salah satunya yakni membuka pendaftaran bagi masyarakat dengan latarbelakang pendidikan berbeda. “Siapa saja yang mau meningkatkan skill langsung saja ke BLK. Dan BLK Serang melayani pelatihan berbasis kompetensi bukan hanya dari wilayah Serang tetapi juga dari daerah lain,” ujar Hanif saat ditemui usai memberikan sertifikat kompetensi kepada 375 orang peserta Program PBK Gelombang I di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang, Karundang, Kota Serang, Senin (2/4). Dikatakan Hanif, pada 2018, pihaknya juga menargetkan sebanyak 3.800 siswa melalui program reorientasi, revitalisasi dan rebranding (3R) BLK. Jumlah target tersebut meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak kurang lebih 900 siswa. “Tentunya dengan peningkatan kapasitas makin banyak lagi yang kita latih. Sehingga jumlah angkatan kerja yang kita latih juga naik, terutama di level menengah. Bahkan sekaligus kita juga membina balai latihan kerja di kabupaten/kota,” katanya. Menurutnya, keberadaan BLK saat ini sangat efektif. Ia mengklaim jika program teknisi dalam dua tahun sudah terserap 100 persen. "Kaya ada pelatihannya belum selesai, tapi sudah dibutuhkan perusahaan. Maka dari itu (lulusan) yang kita latih juga kita sesuaikan dengan kebutuhan industri," ujarnya. Berdasarkan data yang ada, sebanyak 94,6 persen lulusan BLK diterima di tempat kerja. Meski begitu, untuk di Banten, Hanif mengaku belum mengetahui seberapa besar tingkat sebaran tenaga kerja. "Tapi secara umum angkatan kerja di kabupaten/kota jika dinilai plus minusnya tidak jauh dengan jimlah angkatan kerja di tingkat nasional. Maka, hal ini jadi tantangan sendiri untuk dinas dalam melakuka percepatan peningkatan skill," katanya. Bahkan Hanif berani menjamin teknisi industri lulusan BLK Serang kualitasnya setara bahkan lebih baik daripada lulusan Diploma 3 (D3) perguruan tinggi. Ia juga menantang perusahaan untuk menguji langsung kompetensi para lulusan teknisi industri yang dilatih di BLK Serang. "Saya bisa katakan, teman-teman jurusan teknisi industri lulusan BLK Serang kualitasnya tidak kalah bahkan lebih baik dari lulusan D3. Nanti silahkan diuji/dites karena mereka ini sudah mengikuti uji kompetensi," katanya Menaker Hanif melanjutkan, program teknisi industri yang pelatihannya dilakukan selama dua tahun merupakan program unggulan di BLK Serang. Program tersebut salah satu yang sangat match (sesuai) dengan kebutuhan industri sehingga lulusannya terserap 100 persen ke pasar kerja. "Berdasarkan pengalaman sebelumnya, 100 persen alumni program teknisi industri bisa terserap ke pasar kerja. Pasalnya selama di BLK mereka dilatih dengan orientasi yang lebih banyak praktik dan disesuaikan dengan kebutuhan industri," ujarnya. Berdasarkan pantauan, selain Menteri, hadir dalam kesempatan itu Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Wakil Walikota Serang Sulhi Choir. Menteri Hanif juga menyempatkan memberikan sertifikat bagi lulisan BLK serta melantik ikatan alumni BLK. Sementara, Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang Fauziah menyebutkan jika hingga Maret 2018 pelatihan bebasis kompetensi (PBK) sudah mencapai 400 siswa. Ia juga berharap, BBPLK Serang terus mempersiapkan calon tenaga kerja sesuai kebutuhan kerja. "Jika dilihat ke belakang selama tahun 2016, terdapat 995 orang dengan jumlah lulusan 532 orang. Sementara untuk tahun 2017 sebanyak 375 dinyatakan lulus,” katanya. Menurutnya, dalam rangka meningkatkan kompetensi skill angkatan kerja diperlukan kolaborasi dengan sejumlah instansi. “Harus ada kerjasama kolaboratif antara instansi terkait,” ujarnya.(tb/ang)

Sumber: