Pemkab Tak Akan Tambah Koperasi

Pemkab Tak Akan Tambah Koperasi

SERANG – Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dipastikan tidak akan menerima penambahan koperasi di Kabupaten Serang karena banyak koperasi yang tidak aktif. Hal itu dikatakan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah saat meresmikan rumah layak huni (RTLH) yang didirikan oleh Koperasi Abdi Kerta Raharja di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Senin (27/3). Pantauan Tangerang Ekspres, warga Desa Bumi Jaya menyambut kedatangan Bupati Tatu dengan antusias, bahkan sebagian warga rela duduk di kejauhan untuk melihat bupati perempuan pertama di Kabupaten Serang itu. Menurut Tatu, pihaknya tidak akan menerima penambahan koperasi di Kabupaten Serang sesuai dengan amanat yang diberikan Kementerian Koperasi pada dirinya saat bersama Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang, Abdul Wahid memenuhi undangan kementerian tersebut. Bahkan bila sebagian koperasi tidak aktif maka pihaknya akan menutup koperasi tersebut. “Dianjurkan untuk sementara tidak boleh menambah koperasi yang baru, tapi harus menata koperasi yang ada, agar jumlah koperasi yang ada benar-benar hidup atau bergerak,” katanya kepada wartawan seusai peresmian. Ia mengatakan banyak koperasi yang ada di Kabupaten Serang, namun sebagiannya hanya menampangkan labelnya. “Kegiatannya tidak ada, seperti mati suri saja,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Tatu mengapresiasi Koperasi Abdi Kerta Raharja yang telah berpartisipasi memperbaiki dua rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Bumi Jaya. Sebab, kata Tati, RTLH di Kabupaten Serang masih banyak. “Perbaikan RTLH merupakan salah satu program utama Pemkab Serang,” paparnya. Dia berharap adanya koperasi dapat membantu masyarakat yang menjadi anggotanya dan masyarakat lain secara umum. “Kalaupun hanya bisa untuk anggotanya saja sudah bagus,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang, Abdul Wahid mengatakan saat ini koperasi yang ada di Kabupaten Serang sebanyak 660 koperasi dari jumlah koperasi semula sebanyak 1.171 koperasi. Sisanya ditutup karena koperasi itu tidak aktif. “Jadi meskipun koperasi sedikit tapi fungsinya banyak dan aktivitasnya berjalan,” katanya. Menurut dia, dalam pembentukan koperasi jangan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah karena akan menyebabkan koperasi tersebut sulit berkembang. “Kalau begitu (berharap), susah,” paparnya. Ketua Pengurus Koperasi Abdi Karta Raharja, E. Farida mengatakan bahwa bantuan tersebut akan terus berlanjut ke daerah yang ada di Banten, seperti Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kota Serang. Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan memperbaiki RTLH di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang. “Pelayanannya terus berlanjut, kalau kita menemukan lagi maka akan kita bangun,” katanya. Menurut dia, pihaknya hanya bisa memberikan bantuan tersebut kepada anggota koperasinya. Pihaknya pun ke depan akan menyisir anggotanya yang memiliki RTLH. “Khusus untuk dhuafa kami tidak memberikan margin (batasan),” paparnya. (mg-03/tnt)  

Sumber: