Telur Palsu Tak Beredar di Banten
SERANG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten memastikan tidak ada telur palsu yang beredar di Banten. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak resah menyikapi beredarnya video telur palsu yang beredar di media sosial (medsos) facebook. Kepala Disperindag Banten Babar Suharso mengatakan, saat ini pihaknya telah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengecek keaslian telur yang dijual di pasaran. "Masyarakat tidak usah khawatir, kami sudah langsung ke lapangan seperti pasar di Serang dan Cilegon untuk mengecek informasi yang viral itu, tapi tidak terbukti adanya telur palsu. Mudah-mudahan ini tidak sampai ke serang dan Banten," kata Babar saat ditemui di salah satu hotel ternama di Kabupaten Serang, Selasa (20/3). Mengenai infomarsi beredarnya telur palsu, Babar menilai hal tersebut sulit diterima akal sehat. Ia mengungkapkan, jika hal tersebut sangat tidak mungkin. Meski begitu, ia memastikan, jika harga telur di pasaran relatif stabil dan tidak menunjukkan kelangkaan. "Makanya kami terus pantau, dengan melakukan kerjasama dengan kabupaten/ kota, karena mereka memiliki jaringan yang luas. Selain itu juga kerjasama dengan Polda untuk bisa mercegah dan menelusuri sumbernya melalui kepolisian," ujarnya. Ketika ditanya untuk melakukan uji Laboratorium, Babar menampik kebijakan itu dilakukan. "Kami tidak mungkin melakukan itu tapi investigasi tertutup tetap dilakukan. Karena kalau mengambil sampel kan justru untuk memperkuat praduga tak bersalah. Kita semua di satu sisi dengan mengimbangi investigasi dengan terbuka," jelasnya. Lebih lanjut, dikatakan Babar, informasi telur palsu suda beredar tidak hanya di daerah. Melainkan juga sudah menjadi persoalan nasional. "Untuk konfirmasi persoalan itu sudah kami lakukan juga ke pusat karena ini sudah menjadi isu nasional. Kalau ada informasi dari pusat nanti akan diambil langkah terpadu," katanya. Seperti diberitakan, Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi menyatakan, adanya isu telur palsu yang berasal dari plastik menurutnya tidak ada di Kota Cilegon. Ia menilai, adanya telur yang diduga palsu tersebut kemungkinan karena proses penyimpanan telur yang kurang baik. Atas dasar itu, Edi meminta instansi terkait untuk memantau peredaran telur. "Pembeli juga jeli dalam membeli, dilihat dulu kualitasnya. Tapi, saya meyakini sih di Cilegon telurnya asli," ujar Edi. Ia juga mengimbau kepada masyarakat jika menemukan video maupun gambar palsu di dunia maya agar tidak langsung percaya. "Kita sudah ambil sampel ini di Pasar Kranggot tidak ada (telur palsu)," katanya.(tb/ang)
Sumber: