Bupati Tatu Sorot Perbaikan Ruang Kelas
SERANG – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menyoroti progres perbaikan ruang kelas yang rusak di Kabupaten Serang. Orang nomor satu di Pemkab Serang itu mempertanyakan jumlah ruang kelas yang rusak yang masih banyak padahal setiap tahun dianggarkan untuk perbaikannya. Pertanyaan itu disampaikan kepada Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Serang, Aber Nurhadi saat sesi tanya jawab Forum Gabungan Perangkat Daerah (FGPD) Tahun Anggaran 2018 di Aula Tb Suwandi Pemkab Serang, Senin (12/3). Aber mewakili Kepala Disdikbud Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya yang tidak hadir karena tengah mengikuti kegiatan di Bogor, Jawa Barat. Menurut Tatu, di awal masa jabatannya, data ruang kelas rusak di Kabupaten Serang seribuan. Kemudian, pihaknya membagi habis dan menganggarkan perbaikannya setiap tahun. Namun, kenapa sekarang masing ada ruang kerja rusak sebanyak 1.041 ruang kelas. Sementara masa jabatannya tinggal dua tahun lagi. “Mau seperti apa? Tadi dari Kabid SD (Aber Nurhadi) menyampaikan ada dana DAK di 2018 yang belum terekap di 98 ruang kelas. Nah dari 1.041 itu setelah dikurangi itu jadi berapa sisanya? Dari dua tahun ini, saya ingin diselesaikan sisa ruang kelas ini,” katanya saat ditemui wartawan seusai membuka FGPD. Tatu meminta Aber memetakan ruang kelas yang rusak itu berdasarkan sumber dana yang membiayainya, yaitu dari DAK, APBD, dan bantuan gubernur (bangub). “Harus terbaca oleh kita, karena tim TAPD (tim anggaran pemerintah daerah) nanti ketika penganggaran supaya pas dengan rencananya dinas pendidikan. Ketika dapat bangub kita harus nyimpen untuk dinas pendidikan (ruang kelas) berapa,” ujarnya. Tatu pun menegaskan kepada para kepala OPD konsisten dan konsekuen terhadap apa yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serang 2016-2021. “Jadi RPJMD itu akan tercapai kumpulan dari kerja-kerja kita tiap tahunnya. Ini kan yang memegang kendalinya di OPD. Jadi jangan sampai keluar dari sana,” paparnya. Tatu pula mengaku tak akan mengubah RPJMD untuk menurunkan target pembangunan ketika target tersebut sulit dicapai. Namun ia dalam dua tahun ini akan menggenjot kinerja OPD agar maksimal dalam melaksanakan programnya. “Tidak ada wacana itu. Itu namanya membohongi diri. Biarin saja. Kalau mau bener-bener tercapai RPJMD-nya, mati-matian dua tahun ini programnya. Kalau mentok ke anggaran sudah mau apa lagi. Tapi kalau selama anggarannya kita bisa efektifkan tidak ngacak ke mana-mana,” ucapnya. Sementara itu, Kabid SD Disdikbud Kabupaten Serang, Aber Nurhadi mengaku siap dengan perintah Bupati Serang untuk memetakan perbaikan ruang kelas rusak di Kabupaten Serang. “Tahun 2018 kita mendapatkan bantuan dari pusat untuk 98 ruang kelas, kemudian dari DAK (dana alokasi khusus) sebanyak 70 ruang kelas,” katanya. (tnt)
Sumber: