Kompleksitas Pemilu 2019 Bakal Tinggi

Kompleksitas Pemilu 2019 Bakal Tinggi

SERANG - Pemilu 2019 diyakini bakal menjadi pemilu dengan kompleksitas yang tinggi dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. Karena itu Pemilu 2019 dipercaya akan menjadi ujian sesungguhnya bagi profesionalitas kinerja KPU berikut badan ad hocnya. Demikian disampaikan Anggota KPU Provinsi Banten Enan Nadia saat memberikan pembekalan kepada anggota PPK dan PPS Pemilu 2019 se-Kota Serang, di Hotel Puri Kayana, Kota Serang, Jumat (9/3). Sebelumnya 18 orang anggota PPK, dan 198 anggota PPS se-Kota Serang telah dilantik dan diambil sumpahnya. “Sedari sekarang kami minta PPK dan PPS menguasai materi yang terkandung dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu 2019,” ungkap Enan. Dikatakannya, dalam UU nomor 7 disebutkan, anggota PPK berjumlah 3 orang. Bukan lagi 5 orang seperti PPK pada pilkada. Tentu ini butuh penyesuaian di internal. Sebagai pelaksana undang-undang, tentu penyelenggara tinggal melaksanakan saja aturan itu. Pemilu ini kali pertama bangsa Indonesia akan menjalani pemilu serentak, antara pemilu legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan pada jam dan hari yang sama, Rabu 17 April 2019. “Jadi nanti petugas KPPS kita akan menyiapkan 5 surat suara. Yakni surat suara DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD RI, dan surat suara pilpres,” kata Enan. Anggota KPU Kota Serang Fierly MM menuturkan, tugas pertama PPK dan PPS pemilu adalah menyiapkan rekrutmen petugas pemutakhiran daftar pemilih (pantarlih) pada tanggal 11 Maret hingga 10 April mendatang. Karena coklit serentak untuk data pemilih pemilu sudah akan dimulai pada 17 April 2018. “PPK dan PPS pemilu harus segera menguasai alat kerja,” katanya. Ketua Panwaslu Kota Serang Rudi Hartono berpesan kepada PPK dan PPS untuk senantiasa membangun dialog yang konstruktif dengan Panwascam dan PPL. Sebagai sesama penyelenggara pemilu, soliditas antara PPK dan Panwascam, serta PPS dengan PPL, akan memudahkan mencari solusi manakala ditemukan masalah di lapangan. “Kita harus menutup ruang sekecil apapun bagi terjadinya penyimpangan. Agar tidak ada serangan terhadap penyelenggara pemilu hanya karena permasalahan yang sebetulnya sederhana,” katanya. (and/ang)

Sumber: