Korban Keracunan Tambah Jadi 197 Orang

Korban Keracunan Tambah Jadi 197 Orang

TIGARAKSA- Jumlah warga yang keracunan usai kondangan di Desa Sukadamai, Cikupa, Kabupaten Tangerang bertambah. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat sampai Rabu (28/2) jumlah warga yang menjalani perawatan menjadi 197 orang. Warga yang dirawat bertambah 13 orang dari sehari sebelumnya sebanyak 184 orang. Dinkes Kabupaten Tangerang menyakan peristiwa ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dari jumlah tersebut, 41 orang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit dan sisanya rawat jalan sebanyak 156. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desriana Dinardianti mengatakan, Dinas Kesehatan masih terus bersiaga dengan memaksimalkan Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dipusatkan di puskesmas. “Untuk update jumlah korban bertambah 13 orang dengan total 197 korban. Kami masih terus siaga,” ujarnya, Rabu (28/2). Desriana mengatakan, hasil uji sampel makanan yang diperiksa di Laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru dapat diketahui 10 hari lagi. Selain itu dia telah meminta kader kesehatan untuk menerima laporan pengaduan dari warga. Apabila ada warga yang mengeluh sakit, agar langsung dibawa ke puskesmas atau pun rumah sakit terdekat agar mendapat tindakan medis. “Tadi pagi, satu pasien keracunan mendapatkan tindakan medis di puskesmas, setelah diberikan infus sore harinya sudah bisa pulang,” ucapnya. Peristiwa keracunan massal tersebut mulai terjadi pada Senin (26/2). Mereka sebelumnya menghadiri acara hajatan resepsi pernikahan tetangga mereka pada malam sebelumnya. Di lokasi acara, mereka menyantap makanan prasmanan yang dihidangkan seperti pempek, ikan goreng, gulai ikan dan sebagainya. Petugas kesehatan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Pasirjaya telah mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium. Selain itu, petugas juga memeriksa juru masak, peralatan memasak, kondisi lingkungan dapur serta air yang dipergunakan untuk membuat makanan hidangan dalam acara hajatan tersebut. Sebelumnya, Kepala Puskesmas Pasirjaya dr Siti Zakiyah menduga penyebab keracunan disebabkan bakteri. Indikasinya, peristiwa keracunan massal ini bereaksi setelah kurang lebih 12 jam. “Kalau keracunan zat kimia, reaksi langsung seketika. Nah, saya menduga penyebabnya bakteri. Jenisnya apa? Kita tunggu hasil laboratorium,” ucapnya. Ia menambahkan pasien keracunan tersebut rata-rata menyantap makanan seperti gado-gado, sayur nangka dan panganan daging. Gejala yang dirasakan seluruh korban sama, yakni perut melilit dan kepala pusing. “Tadinya warga tidak paham. Berpikir sakit meriang, tetapi lambat laun kondisi fisik melemah dan lemas. Dari situlah ketahuannya keracunan,” katanya. (mg-14/bha)

Sumber: