Kemenag Banten Gelar Singkronisasi Program 2018
SERANG – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Banten menyatakan perlu adanya sinkronisasi antara program kanwil Kemenag dengan kantor kementerian agama kabpaten/kota, pemda, dan lembaga lainnya. Sehingga tidak terjadi program yang saling tumpang tindih antara lembaga satu dan lainnya. “Adanya kegiatan sinkronisasi ini untuk membuka jalur supaya tidak terjadi hambatan antara unit dengan unit yang lain untuk saling mengokohkan dan mendukung satu sama lain,” kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten H. Bazari Syam saat membuka kegiatan Sinkronisasi program bidang Pendidikan Keagamaan, dan Keagamaan (PAKIS) Kanwil Kemenag Banten, di Hotel D’Griya, Kota Serang, Senin, (26/2). Menurut orang nomor satu di lingkungan Kanwil Kemenag Banten itu, Progam kemenag dengan program Kemenag di kabupaten/kota harus seiring sejalan. Agar sesuai dengan arah kebijakan program nasional. “Ke depan Tidak boleh ada program yang tidak sesuai dengan arah program yang dicanangkan,” katanya. Dijelaskan Bazari, prioritas Program Bidang pakis adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah umum. Namun demikian, program tersebut bukan hanya tugas bidang Pakis merupakan tanggung jawab bidang pakis saja, namun juga tanggung jawab Dinas Pendidikan agar seiring sejalan dalam meningkatkan program meningkatkan kualitas guru agama. “Karena persoalan hari ini kenapa kualitas pendidikan agama Islam masih dianggap kurang berhasil. Karena ego sektoral kementerian agama dan kurang perhatian dari pemerintah daerah. Kalau kita melakukan secara beringin tidak akan seperti ini,” ujarnya. Bazari menambahkan, tugas guru agama saat ini bukan hanya selesai memberikan nilai kepada siswanya saja. Tugas guru agama tidak sama dengan tugas guru matematika. “Pemberian nilai guru agama harus melihat dari kepribadian sisiwa apakah siswa tersebut memiliki moral dan berakhlak yang baik. Bagaimana guru agama itu mendidik siswa secara baik,” katanya. Sementara itu, Kabid PAKIS Kanwil Kemenag Banten H. Badri Hasun menambahkan, program sinkronisasi amat penting bagi dirinya selaku kepala bidang. “Kami sering berbicara dengan teman-teman kami kepala kepala seksi di kabupaten/kota dan itu saya sering mengatakan itu mereka adalah sayap-sayap kami di daerah, untuk memperkuat program ini supaya tepat sasaran dan tidak menutup kemungkinan di daerah juga ada anggaran yang sama dengan kita. Oleh karena itu bagaimana supaya tidak tumpang tindih. Kita cari prioritas program mana yang harus diutamakan dan supaya tepat sasaran antara Provinsi dengan kabupaten/kota,” katanya. Menurutnya, keberadaan guru PAI di sekolah-sekolah kualitasnya masih jauh dari target. Karena salah satu indikatornya masih ditemukan anak-anak didik yang belum bisa maksimal membaca Al-quran. Selain itu, akhlak para siswa juga masih perlu dibimbing. “Oleh karena itu kami terus berupaya membina guru guru sebagai tenaga pendidik yang ada di SD, SMP, dan SMA/SMK, agar betul betul mereka itu bisa menyampaikan materi ini sesuai dengan harapan kita semua dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana juga tenaga pendidik ini menjadi ushuwah menjadi Teladan di dalam sekolah itu sendiri baik tutur katanya,” ujarnya. Kasi informasi bidang PAKIS H. A. Hadist Muntaha menambahkan, kegiatan ini diiukti 80 peserta, dari unsur FSPP, FKDT, MGI, IPQ, para kasi Pakis kabupaten/kota, dan mitra bidang Pakis lainnya. “Selaku pembicara Pak Kanwil, Kabag Tata Usaha, Kabid Pakis, dan Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,” katanya. (ang)
Sumber: