Kampung KB untuk Memberdayakan Warga

Kampung KB untuk  Memberdayakan Warga

  CIPUTAT-Kegiatan Kampung KB bukan hanya pasang spiral maupun obat KB. Namun, salah satu upaya untuk menciptakan ketahanan keluarga dan pola asuh anak. Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB), Kota Tangsel Khaiarti, saat Kegiatan Pertemuan Kelompok Kerja Kampung KB Tingkat Kota Tangsel di Balai Kota Tangsel, Senin (26/2). “Dalam program ini bagaimana keluarga tidak gampang tergoda dan anak-anak tidak terpengaruh hal-hal negatif di luar,” tegas Khaiarti. Lanjutnya, Pemkot Tangsel sudah mencanangkan Kampung KB untuk satu kecamatan satu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di setiap wilayah yang ada di Kota Tangsel. Adapun indikatornya, yaitu setiap keluarga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara prima. “Bagaimana membuat keluarga ketahanan keluarganya tetap terjaga, terbinanya kesetaraan KB. Serta, tersedianya pusat pusat layanan misalnya bina keluarga balita, pusat kegiatan informasi, tumbuh dan berkembangnya masyarakat dalam Kampung KB,” terangnya. Pada 2017 sudah dibentuk dan dicanangkan 8 Kampung KB di 7 Kecamatan di Tangsel. Untuk mengelola itu, maka dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB. Sehingga bisa mendedikasikan ke lainnya. “Dari Kampung KB yang sudah ada, kami sangat mengapresiasikan Kelurahan Cilenggang. Dimana kelurahan ini sudah membuat inovasi lebih seperti bekerja sama dengan swasta. Tidak hanya itu, masih ada kegiatan menarik, jadi kalau ke sana sangat merasakan adanya Kampung KB. Untuk kampung lain, bukan berarti nggak baik tapi perlu ditingkatkan,” ujarnya. Oleh sebab itu, Khairati mengatakan, mengundang Kampung KB seluruh kecamatan, keluruahan serta OPD untuk menyiknronkan dengan yang ada. “Masing masing OPD bisa menyampaikan kegiatannya. Sehingga dari masing-maisng kelurahan maupun kecamatan bisa menangkap. Karena untuk tahun ini akan menambah satu kampung KB. Sekarang sudah ada delapan, kita akan lakukan peningkatan-peningkatan kampung KB,” tambahnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, dalam pembangunan Kampung KB yang dikejar bukan hanya kuantitas atau jumlahnya. Namun, kualitasnya. “Kunci Kampung KB adalah adanya komunikasi dan kolaborasi, komunikasi apa yang sebetulnya mau dibangun. Apakah updown atau bottom up, dari bawah ke atas,” kata Airin. Lanjut Airin, tujuan dari Pembangunan Kampung KB sendiri harus disampaikan. Misalnya, untuk pemberdayaan masyarakat. Sehingga ketemu usulan dari atas maupun bawah. Setelah tahu visi misi kemudian berkolaborasi, sehingga tahu apa yang akan dilaksanakan. “Bahkan Pemkot Tangsel pun tidak akan berjalan maksimal tanpa berkolaborasi. Mudah-mudahan dengan pertemuan ini komnikasi dan kolaborasi akan tercipta lebih baik. Sehingga kita bisa mengevaluasi lebih baik. Bukan hanya seremonial saja, ini terus berjalan. Setelah ikut lomba anget-angetan tahun pertama, terus tahun ke dua udah nggak ada,” bebernya. (mg-7/esa)

Sumber: