Bukan Difteri, Nazwa Meninggal karena Asma

Bukan Difteri, Nazwa Meninggal karena Asma

SERPONG—Pekan lalu beredar kabar seorang bocah SD di Kota Tangsel meninggal dunia usai disuntik vaksinasi difteri. Kabar tersebut viral hingga akhir pekan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel meluruskan, bocah SD bernama Nazwa Fahria Andran itu bukan meninggal karena difteri. Tapi karena penyakit asma yang dideritanya. Kabar meninggalnya siswa kelas empat SD Rawa Buntu itu cepat menyebar. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Tangsel Tulus Muladiano menegaskan meninggalnya Nazwa bukan karena vaksinasi difteri gelombang dua yang saat ini sedang berlangsung. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi yang berkembang. “Pasien Nazwa sudah dinyatakan meninggal akibat penyakit yang sudah dirasakan sejak kecil yaitu asma. Kami sendiri juga merasakan keresahan, padahal sudah jelas bukan karena difteri. Tapi beredarnya berita di luar sana membuat masyarakat takut, karena ada penderita difteri yang meninggal,” ujar Tulus di Kantor Dinkes, Sabtu (24/2) lalu. Tulus menjelaskan, saat Nazwa dan keluarganya mendatangi puskesmas, anak tersebut sudah mengalami kematian otak, dan tidak ada respons dari tubuhnya. Terkait ini, pihaknya juga sudah memeriksa keadaan Nazwa mulai dari pupil mata, denyut nadi dan organ lainnya. “Sejak Nazwa datang ke puskesmas pukul 18.20 WIB, semuanya tidak ada respons. Sebagian tubuhnya juga sudah dingin,” ucapnya. Kepala Seksi Imunisasi Surveillen dan Penanggulangan Krisis Dinkes Kota Tangsel Sulestiorini mengatakan, dari keterangan keluarga, sebelum dibawa ke puskesmas Nazwa sudah mengalami sesak dan sakit dada. “Matanya pun membesar sampai tubuhnya yang kejang-kejang. Awalnya, kedua orang tuanya ini mengira Nazwa kesurupan. Makanya sebelum dibawa ke klinik atau ke puskesmas dibawa ke masjid dulu dibacakan doa di sana, tapi tidak ada respons, jadi sekitar 15 menit, baru Nazwa dibawa ke klinik,” ujarnya. Menurut Sulestiorini, peralatan di klinik tersebut tidak memadai. Selanjutnya dibawa ke Puskesmas Rawabuntu. Sementara itu, Kepala Puskesmas Rawa Buntu Hartono menambahkan, saat pasien datang sudah dalam keadaan pucat, nadi pun tidak teraba dan tubuhnya juga sudah dingin. Kemudian pasien dibantu dengan alat bantuan hidup dasar atau pernapasan. Ketika pukul 19.05 WIB Jumat (23/2), Nazwa dinyatakan meninggal dunia. “Kata keluarganya, penyakit asma Nazwa sering kambuh. Dalam tubuh Nazwa tidak ditemukan adanya efek samping akibat difteri,” singkatnya. (mg-7/bha)

Sumber: