Sepekan, 3 Orang Bunuh Diri
TANGERANG – Kasus bunuh diri di wilayah Kota Tangerang sedang marak. Dalam sepekan terakhir sudah tiga orang yang mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas. Kasus yang tidak wajar ini harus jadi perhatian, lantaran bukan tidak mungkin akan ada kejadian serupa kedepannya.
Awal April, bunuh diri dilakukan Tjhin Ngiatlin (66). Ia tewas menyayat urat nadi pergelangan tanganya sendiri dengan pisau dapur. Kejadian itu dilakukan setelah dirinya menganiaya sang istri, Ngsiat Lie (47) hingga terluka di Perumahan Alam Indah, Kelurahan Poris Plawad Indah, Kecamatan Cipondoh.
Dua hari berikutnya, Selasa (4/4), Yanto (43). Ia mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di rumahnya di Kompleks Banjar Wijaya, Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang. Sebelum nekat gantung diri, ia sempat mengirim pesan kepada keluarga untuk menjaga anak dan istrinya. Diduga faktor ekonomi yang membuat Yanto depresi sehingga tak kuat menjalani hidup penuh beban.
Setelah Tjin dan Yanto, Evi Nurlina Manurung (24) melakukan hal sama. Pada Sabtu (8/4) malam, Evi ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Gadis muda tergantung di kamar kontrakannya di Perumahan Benua Indah, Jalan Batara Wisnu Blok B4 No. 25 RT 04 / RW 06, Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci.
Warga yang mengetahui hal tersebut, langsung melaporkan kepihak kepolisian setempat. Saat dikonfirmasi, Kapolsek Karawaci Kompol Munir mengatakan motif apa yang menyebabkan Evi melakukan aksi nekatnya tesebut, masih didalami oleh jajarannya.
“Hingga kini kami kepolisian masih berusaha mengumpulkan data-data dan informasi terkait kejadian. Mulai tetangga kontrakan korban hingga sejumlah anggota keluarga masih kami mintai keterangannya. Pastinya, kita harus mengetahui motifnya,” ungkap Kapolsek saat dihubungi Tangerang Ekspres, Minggu (9/4).
Ia pun menjelaskan, korban tewas dengan kain seprai. Dalam tubuh korban tidak ditemui tanda-tanda kekerasan. Tidak ada barang yang ditemukan di bagian tubuh korban, mengenakan jaket lengkap dengan kupluk, korban pun didapati masih mengenakan headshet pada telinganya.
“Kami menduga, korban naik ke atas jok sepeda motornya. Untuk mengikatkan kain dengan kusen pintu dan menjeratkan lehernya dengan kain itu. Soalnya tidak ada bangku didekat korban. Hanya motor yang dekatnya, berjarak satu langkah dengan posisi tubuh korban,” tuturnya.
Diketahui Evi merupakan sosok wanita yang dikenal pendiam dan tertutup. Sanak saudara mengenal sebagai gadis yang tak banyak bicara dan kerap kali mengurung diri di kamarnya. Bahkan dikatakan Kapolsek, keterangan bibi korban setiap ada persoalan korban tak pernah bercerita.
Sebelum kejadian ini, Evi memang tampak murung. Wajahnya terlihat lesu entah apa yang ada di dalam pikirannya. "Kesehariannya korban kerja bantu - bantu Bibinya itu yang berdagang," tambah Munir. (bun)
Sumber: