Persija vs Bali United, Adu Mental dan Fisik
JAKARTA - Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bagi Persija Jakarta berarti membuat mereka kembali ke rumah mereka. Kesempatan itu bakal dilakoni Ismed Sofyan dkk pada partai pemuncak Piala Presiden 2018 malam nanti. Apalagi, SUGBK kini baru saja diresmikan. Tetapi, Persija sebelumnya berpisah dengan SUGBK dengan hasil yang buruk saat gelaran TSC 2016 silam. Kekalahan 0-3 menandai perpisahan mereka di stadion legendaris tersebut. Hasil tersebut bermula dengan adanya bentrok pasca Sriwijaya FC (SFC) menang 1-0 pada laga normal. Sebelum berkahir, terjadi kisruh di SUGBK. Dua tahun berselang, Persija “pulang” kembali dengan status calon juara turnamen pra musim. Apalagi yang mereka hadapi di laga final Piala Presiden adalah Bali United, klub yang kini menjelma sebagai salah satu kekuatan baru sepak bola Indonesia. Laga yang dijadwalkan berlangsung pukul 18.30 WIB (Siaran langsung Indosiar) itu akan menjadi momentum penutup ajang Piala Presiden 2018. Baik Persija dan Bali United merupakan dua klub yang menjadi wakil Indonesia di pentas AFC Cup. Mereka juga rela melepas satu pertandingan pembuka AFC Cup demi memfokuskan diri di babak final kali ini. “Sejak awal, kami anggap Piala Presiden sebagai uji coba, sekarang sudah di final, jadi harus lebih kerja keras, karena lawan juga berkualitas,” ujar Stefano Cugurra, pelatih Persija kemarin (16/2). Pada fase grup lalu, Macan Kemayoran-julukan Persija-harus tersungkur (2-3) dari Bali United. Saat itu kedua klub sudah memastikan langkah ke babak 8 besar. Tetapi kondisinya sekarang berbeda, kedua tim sudah melewati serangkaian rintangan. Mereka selangkah lagi menjadi juara baru ajang pra musim. “Saya pikir, pemain yang ada sudah siap fisik, mental dan taktik emosional, besok harus benar-benar siap,” terang Teco. Sebagaimana diketahui, Persija baru saja pulang dari Johor untuk menjalani laga perdana di AFC Cup 2018 Kamis siang. Sedangkan Bali United tidak kalah padat dengan dua game beruntun, pada 13 dan 14 Februari lalu. Persoalan fisik memang mengancam kedua tim. Tetapi, final malam nanti tidak akan berulang dua kali. Maman Abdurahman, bek veteran Persija menjelaskan, final malam nanti menjadi ajang pembuktian timnya. Dukungan puluhan ribu Jakmania, suporter fanatik mereka menjadi salah satu modal besar Macan Kemayoran. “Yang paling penting, support kepada kami tetap dengan menjaga GBK, tinggalkan budaya lama,” ujar Maman. Sementara itu, Bali United datang dengan kekuatan penuh, total 36 pemain yang didaftarkan, semuanya datang ke Jakarta. Tim pelatih menginginkan agar pemain terbaik dan paling siap yang bakal mengisi line up Serdadu Tridatu. Ini merupakan final perdana bagi Bali United di ajang bergengsi. “Kami percaya bisa menang, besok merupakan hari yang berbeda, kami akan memulai dari nol kembali,” terang Hans Peter Schaller, salah satu pelatih Bali United. Di skuad Serdadu Tridatu, total ada tiga pemain yang sempat merasakan magis SUGBK. Mereka yakni Ilija Spasojevic, M. Taufiq dan Dias Angga Putra. Mereka menjadi bagian tim juara Persib Bandung pada final Piala Presiden edisi 2015. Saat itu mereka mengalahkan Sriwijaya FC di laga pemungkas. Bagi M. Taufiq, kesempatan kali ini akan menjadi momentum mengulang sejarah. “Ini final kedua bagi saya, ada pengalaman. Besok akan habis-habisan untuk mendapatkan gelar lagi,” ujar jebolan kompetisi internal Persebaya tersebut. (jpg)
Sumber: