Stres Urus Tiga Istri, Pria Lampung Gantung Diri

Stres Urus Tiga Istri, Pria Lampung Gantung Diri

TANGERANG- Muhyudin (37),  nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria yang memiliki tiga istri ini diduga stres karena tidak bisa mengurus ketiga istrinya. Aksi gantung diri itu dilakukan di kontrakan istri mudanya di Jalan Nurul Ikhsan IV, RT9/13, Kelurahan Peninggilan Selatan, Kecamatan Ciledug, Kami (8/2) dini hari. Kapolsek Ciledug Kompol Supiyanto menyebutkan, pria asal Lampung itu diduga depresi karena mendapat tekanan dari istri mudanya yang menuntut agar segera menceraikan istri tuanya. “Dari keterangan saksi, istri mudanya itu cemburu dan marah karena korban diketahui masih sering bertemu dengan istri pertamanya, dengan alasan ingin bertemu dengan anaknya,” ujar Supiyanto. Menurut Supiyanto, aksi nekat dari korban yang diketahui seorang karyawan perusahaan properti itu dilatar belakangi istri mudanya yaitu Sujiyati (34), yang menuntut agar segera meninggalkan atau menceraikan istri pertamanya. “Korban menikahi istri mudanya yang merupakan janda anak satu itu secara siri sejak sembilan bulan lalu. Anak dari istri mudanya ada di kampung asalnya di Gerobokan, Jawa Tengah. Kesehariannya hanya menjahit di kontrakannya,” paparnya. Awal diketahui korban bunuh diri, kata Supiyanto, saat istri muda ingin menuju ke dapur sekitar pukul 03:00 WIB. Korban ditemukan telah menggantung di pintu dapur kontrakan dengan sebuah kain yang menyerat lehernya. “Sebelumnya Sujiyati bersama tetangganya yaitu Lastrini (43) sedang ngopi sembari ngobrol-ngobrol di depan kontrakannya, sempat melihat korban berjalan mondar mandir ke jalan raya seperti gelisah,” paparnya. Selanjutnya, pada pukul 02:00 WIB korban masuk rumah. Sedangkan istri dan tetangganya masih tetap di depan kontrakannya. “Saat istri muda ingin menaruh gelas kopi ke dapur, korban sudah tergantung,” katanya. Melihat suaminya telah meninggal, saksi langsung memberi tahu RT setempat yang selanjutnya didapat laporan pihak Polsek Ciledug sekitar pukul 04:30 WIB, dan dilakukan olah TKP dan pengecekan korban oleh Identifikasi Polres Metro Tangerang. “Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, di anus mengeluarkan kotoran, pada alat kelaminnya mengeluarkan cairan air mani atau sperma. Kini korban telah dibawa ke RSU Tangerang dan telah diberitahukan kepada keluarganya di Lampung,” jelasnya. Atas kejadian tersebut, mantan Kasatreskrim Polres Metro Tangerang itu pun mengimbau masyarakat agar tidak mengambil tindakan seperti bunuh diri, yang menurutnya bukanlah jalan yang tepat. “Ya, kalau ada masalah sebaiknya beribadah dan berdoa agar fikiran dapat lebih tenang. Selain itu, setiap adanya masalah jangan dipendam sendiri. Bisa sharing-sharing dulu kan,” imbaunya. (mg-04)

Sumber: