Siap Siaga Banjir
TANGERANG - Curah hujan tinggi dan naiknya debit air di Bendungan Batu Belah, Bogor, Jawa Barat kemarin, membuat Kota Tangerang siaga banjir. Status Bendungan Pintu Air Sepuluh pun siaga tiga dengan ketinggian air mencapai 4,50 meter. Dua dari sepuluh pintu di bendungan itu dibuka lebih lebar. Selain ketinggian air di bendungan Bogor meningkat, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah kemarin juga mendapat informasi Bogor dilanda longsor. Dia segera menginstruksikan jajaran di instansi bersiap siaga di lokasi yang menjadi titik rawan banjir. Arief mendapat informasi kondisi air di Bendungan Batu Belah sudah memasuki siaga dua dengan ketinggian air 4,70 meter. “Kita sudah koordinasi bersiap siaga di sejumlah wilayah rawan banjir dan semoga bisa diantisipasi. Kita juga sudah membuka pintu air,” ujarnya saat ditemui di Bendungan Pintu Air Sepuluh, Kota Tangerang, Senin (5/2). Kepala Seksi Pemanfaatan Air Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Cidurian-Cisadane Ari Muladi mengatakan, dua pintu di Bendungan Pintu Air Sepuluh Pasar Baru dibuka karena mendapat kiriman air dari Bendungan Batu Belah. “Kita buka dua pintu air sebagai upaya antisipasi,” ujar Ari. Ia menerangkan kondisi debit air di Batu Belah sekitar pukul 16.00 berada di ketinggian 4,40 meter, sebelumnya ketinggian air sempat mencapai 4,70 meter sehingga membuat status Batu Belah siaga dua. Sementara itu, kata Ari, di Pintu Air Sepuluh ini ketinggian air mencapai 4,50 meter dan memasuki siaga tiga. Ari mengatakan masyarakat Kota Tangerang tak perlu khawatir dengan kenaikan debit air tersebut karena masih aman dan terkendali. “Air di Bendungan Katulampa memang mengalami kenaikan hingga kondisi siaga satu. Akan tetapi, bendungan Katulampa tidak berkaitan dengan Bendungan Batu Belah dan Bendungan Pasar Baru,” jelasnya. Meskipun begitu, Ari mengatakan pihaknya akan terus memantau dan berkoordinasi terkait informasi debit air. “Kota Tangerang masih aman, akan tetapi kita tetap mengantisipasi karena curah hujan tinggi menyebabkan hujan lokal di Tangerang, Bogor dan sekitarnya. Setiap jam kita melakukan koordinasi dengan seluruh pihak," paparnya. Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Hambali mengatakan telah melakukan monitoring dan menyiagakan personelnya di seluruh wilayah Kota Tangerang. “Kita telah koordinasi dengan dinas dan instansi terkait. Kita sudah siap siagakan anggota 24 jam,” ujarnya saat dihubungi Tangerang Ekspres. Lebih lanjut, Hambali mengatakan BPBD memiliki pos Unit Pelaksana Teknis (UPT) di empat kecamatan Kota Tangerang. "Kita ada empat UPT yaitu di Kecamatan Periuk, Cibodas, Batuceper dan Ciledug. Setiap UPT bertugas memonitor titik rawan banjir dan mereka melapor setiap kali ada perubahan," tutur Hambali. Dia mengatakan hingga Senin pukul 18.30, belum ada warga yang melapor dan melakukan evakuasi terkait banjir. Meskipun begitu, ada beberapa wilayah yang memang tergenang seperti Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas. "Air di bantaran Sungai Cisadane keluar dari turap di wilayah Panunggangan Barat dan menyebabkan genangan,” paparnya. Lebih lanjut, kata Hambali, anggotanya siap siaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana banjir. “Kita sudah siagakan peralatan evakuasi seperti perahu dan pelampung di setiap UPT. Jadi, apabila ada laporan yang masuk, anggota kami sudah siap," tegasnya. Warga di sejumlah titik wilayah rawan banjir pun sudah bersiap siaga.. Salah satunya kawasan Total Persada, Kecamatan Priuk yang pernah menjadi daerah langganan banjir. Sudirjo, Ketua RT 07, RW 08 menuturkan dia sudah mendapat informasi agar waspada banjir di Kota Tangerang. Namun, kondisi ini menurutnya belum mengkhawatirkan. “Belum ada pergerakan apa-apa dari warga kami. Semua masih aman dan tenang, mudah-mudahan belum melampaui hingga terjadi banjir di Total Persada. Karena memang kondisi kali sudah diturap. Insyaallah tidak banjir,” ungkap Sudirjo saat dihubungi Tangerang Ekspres, Senin (5/2). Ia pun menuturkan sepanjang Kali Sabi sampai Cirarap sudah terpasang delapan pompa air, baik diesel maupun manual. Dengan itu, kata Sudirjo, walau debit air meningkat masih bisa disiasati dengan pompa air. Atas pengalamannya, kata Sudirjo, kondisi siaga tiga yang ditetapkan di Kota Tangerang belum mengakibatkan banjir di wilayah Total Persada. Ia berharap, BPBD melakukan koordinasi yang cepat terhadap warga di wilayah Total Persada, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Biasanya saya selalu koordinasi dengan BPBD. Semoga kondisi ini kami juga terus mendapat informasi terkini. Walau kami yakin ini masih dalam kondisi aman, tapi namanya musibah tidak ada yang tahu. Jika informasi cepat, warga saya bisa sedini mungkin menyelamatkan barang-barang berharganya ke tempat yang lebih aman,” harap Sudirjo. (mg-05/bun)
Sumber: