Urusan Kesehatan Banyak PR

Urusan Kesehatan Banyak PR

TANGERANG– Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada Minggu (12/10), diperingati Dinas Kesehatan di Tugu Adipura. Semaraknya acara mengingatkan bahwa pelayanan kesehatan di Kota Tangerang masih banyak yang harus dimaksimalkan.            Meski program yang dicanangkan Pemkot sudah cukup baik, tapi di lapangan kejadiannya tak seindah teori. Ini diakui sendiri para pegawai kesehatan di tingkat bawah seperti Puskesmas pada sesi ngobrol bareng santai bersama Wakil Walikota Sachrudin, Kepala Dinkes Kota Tangerang, Liza Puspadewi. Salah seorang pegawai Puskesmas Ciledug berani mengadukan kinerja beberapa rumah sakit yang belum maksimal.  “Masih ada rumah sakit yang tidak mau menerima pasien rujukan dari Puskesmas dan pasien yang menggunakan fasilitas ambulan gratis dari Pemkot Tangerang,” tutur dia. Hal tersebut diceritakan, ada beberapa rumah sakit yang tidak mau menerima pasien rujukan dari Puskesmas tanpa alasan yang jelas. Belum lagi, rumah sakit terlalu komersil untuk pasien BPJS. Padahal pemerintah sudah menjamin kesehatan warga. Salah seorang petugas Puskesmas Tanah Tinggi pun turut bersuara. Meski tidak menyoal fasilitas dan kinerja, dirinya mengeluhkan kekurangan pegawai di tiap-tiap Puskesmas. “Kota Tangerang dihadapkan pada moratorium, sementara pegawai Pusksemas sendiri kurang, lantas bagaimana solusi dari Pemkot sendiri,” tanyanya kepada Sachrudin dan Liza. Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah Dinkes untuk dapat berbenah diri kedepannya. Bagaimana dapat memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik kepada warganya meski saat ini sedang gencar jemput bola ke rumah warga. Sementara itu, Walikota Arief R Wismansyah beraharap dengan dirayakannya Hari Kesehatan Nasional yang ke-53 ini warga sadar dan mulai hidup sehat. “Semoga terbangun semangat gaya hidup sehat yang menjadi bagian dari gaya hidup Kota Tangerang,” tukasnya saat membuka acara. Menurutnya, Dinkes, Puskesmas dan rumah sakit sudah banyak melakukan inovasi. Maka kata Arief, masyarakat semakin tergerak untuk mau melakukan  perilaku pola hidup bersih dan sehat yang sedang digalakkan. Wakil Walikota Sachrudin menambahkan, acara ini digelar agar masyarakat mengetahui dan memahami apa yang sudah diberikan Pemkot Tangerang. Ini supaya warga dapat memanfaatkan sebaik mungkin. “Sudah banyak sekarang ini aplikasi dan pelayanan yang sudah dilaksanakan dan disuguhkan kepada warga. Tinggal bagaimana masyarakat mengetahui dan memanfaatkan aplikasi tersebut sesuai dengan komitmen pemkot sendiri yang ingin memberikan pelayanan terbaik dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya. Ditemui usai acara, Kepala Dinkes Liza Puspadewi mengatakan, Hari kesehatan Nasional yang setiap tahun diperingati menjadi bahan interopeksi diri bagi Dinkes. “Kaitan interopeksi apakah kegiatan kita yang kemarin menambah kegiatan sebelumnya atau tidak, dan kegiatan berikutnya apa,” tuturnya. Terkait soal moratorium dan kebutuhan SDM yang tinggi terutama di puskesmas, Liza mengaku memaksimalkan SDM yang dimilikinya saat ini. Meski begitu, dirinya mengaku masih membutuhkan SDM dalam jumlah yang cukup banyak. Dikatakan, ada sekitar 800 PNS yang ada di Dinas Kesehatan yang tersebar di beberapa bagian seperti Puskesmas. “Yang kita butuhkan itu di bidang kedokteran. Kurang lebih sekitar 2 ribu dokter lagi untuk dapat melayani masyarakat,” pungkasnya. (mg-01)

Sumber: