Rekom Terancam Dicabut

Rekom Terancam Dicabut

SERANG – Ketua DPD Partai Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah menilai gerakan politik Sachrudin lamban dalam menghadapi Pilkada Kota Tangerang 2018. Sampai kini, Sachrudin yang dijagokan sebagai bakal calon walikota/wakil walikota dari Partai Golkar belum menemukan pasangan atau membentuk koalisi parpol. Tatu mengatakan DPP Partai Golkar akan mengambil kebijakan lain bila Sachrudin tak kunjung menentukan pasangan. “Sangat lambat, bahkan membahayakan partai,” tegas Tatu, Senin (6/11). Menurut Tatu, penilaian itu datangnya langsung dari DPP Partai Golkar berdasarkan informasi yang disampaikan DPD Partai Golkar Provinsi Banten. Menyikapi kondisi itu, kata Tatu, DPP kemungkinan akan mengambil kebijakan lain terhadap Sachrudin. Hal itu karena DPP memberikan rekomendasi kepada semua kader Partai Golkar untuk mencari parpol koalisi dan pasangan. Ia mengatakan Sachrudin sebelumnya sudah diberi waktu untuk mencari mitra koalisi dan pasangannya. Namun sampai akhir Oktober belum juga ada kabarnya. “Sampai hari ini Pak Sachrudin belum punya mitra partai pengusung. Golkar di sana tidak bisa mengusung sendiri. Ini terus pasangan juga belum ada yang final,” katanya. Hingga saat ini, Golkar belum punya mitra koalisi. Bermodal 6 kursi di DPRD Kota Tangerang, tak bisa mencalonkan diri sendiri, harus berkoalisi untuk memenuhi syarat pencalonan minimal 10 kursi. Sementara petahana Arief R Wismansyah dalam memborong parpol perjalanannya sudah 90 persen. Demokrat, NasDem PAN, PKB, Hanura, PPP, PKS, Gerindra dan PDIP tinggal menunggu rekom DPP. Jika semua partai ini sepakat mendukung Arief, Golkar tinggal sendirian. Tak bisa ikut Pilkada Kota Tangerang. "Ini yang membahayakan partai," tegas Tatu. Tatu juga mengatakan, evaluasi terhadap rekomendasi DPP terhadap Sachrudin pun bisa dilakukan karena rekomendasi yang diberikan DPP itu belum final. “Seperti halnya Pak Dedi (Dedi Mulyadi yang semula bakal calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar) di Jawa Barat kan diubah,” katanya. Partai Golkar semula mengusung Dedi Mulyadi yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat sebagai bakal calon gubernur. Tapi belakangan Partai Golkar merekomendasikan Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur dari Partai Golkar.Disinggung jika Sachrudin berpasangan dengan Arif R Wismansyah, Tatu mengatakan Golkar terbuka dengan siapa pun. “Diserahkan ke Pak Sachrudin selaku pemegang rekomendasi, tapi kembali ke tadi ditekankan Pak Sachrudin belum ada partai untuk berkoalisi dan pasangan ini yang menjadi evaluasi DPP sama halnya dengan Pak Dedi,” paparnya. Sachrudin yang dimintai penjelasan soal ini, belum memberikan tanggapan. Pertanyaan yang disampaikan lewat SMS dan WhatsApp kemarin sore, tak kunjung mendapat balasan. Berbeda dengan petahana Arief R Wismansyah yang bergitu rajin melobi parpol untuk diajak koalisi. Arief yang merupakan kader Demokrat sudah mendapat rekomendasi dari DPP Demokrat. DPP Partai NasDem juga sepakat mengusung Arief sebagai calon walikota di pilkada Kota Tangerang tahun depan. Partai lain, PAN, PKB, Hanura, PPP, PKS dan Gerindra pimpinan parpol di tingkat Provinsi Banten sudah sepakat mengusung Arief. Kini, tinggal menunggu tandatangan dari petinggi DPP masing-masing partai. "DPP menunggu calon wakil walikota yang dipilih pak Arief. Karena nanti rekomendasinya satu paket, calon walikota dan wakil walikota. Pertengahan bulan ini, kami harus menyetorkan nama calon wakil ke DPP," ujar Asep Ferry Bastian, Ketua Tim Sukses Arief. Sementara soal rekom DPP PDIP, Asep mengatakan, Arief telah mengikuti fit and proper test di DPP PDIP beberapa waktu lalu. Asep mengaku bersama Arief sudah bertemu dengan Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, dan berbicara banyak hal. "Intinya, pak Arief mengajak PDIP berkoalisi untuk bersama-sama membangun Kota Tangerang. Dengan DPP Gerindra kita juga sudah bertemu dan menyampaikan untuk kita ajak bergabung. Kita tunggu saja," ungkapnya. (tnt/bha)

Sumber: