Kanker Payudara Pembunuh Wanita Nomor 1

Kanker Payudara Pembunuh Wanita Nomor 1

TIGARAKSA-Kanker payudara dan kanker serviks merupakan pembunuh terbesar kaum wanita. Tidak hanya bagi wanita yang telah bersuami, kanker ini juga sudah menyerang para remaja putri. Untuk bisa memberikan informasi terkait bahaya kanker servik dan kanker payudara serta pencegahannya, Dinas Kesehatan, Darma Wanita Persatuan (DWP) dan TP PKK Kabupaten Tangerang, menggelar sosialisasi deteksi dini kanker payudara dan deteksi dini kanker serviks serta pencegahannya bagi perempuan di Kabupaten Tangerang. Acara ini digelar di Gedung Serba Guna, Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Selasa (24/10). Ketua Tim TP PKK Kabupaten Tangerang Yuli Zaki Iskandar mengatakan, sosialisasi deteksi dini penyakit kanker rervik dan kanker payudara ini, untuk memberikan penjelasan cara pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut, khususnya di kalangan wanita Pegawai Negeri Sipil (PNS), PKK dan DWP Kabupaten Tangerang. Selain itu, selama bulan Oktober, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan DWP dan PKK Kabapaten Tangerang, telah melaksanakan pemeriksaan pada pegawai PNS wanita di 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat Kecamatan, Puskesmas, serta di jajaran pemerintah daerah lainnya. Yuli juga meminta para pengurus TP PKK di tingkat kabupaten, kecamatan hingga di tingkat kelurahan/desa, untuk memberikan penjelasan cara pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut kepada masyarakat. "Lewat kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kanker tersebut, serta dapat memberikan pembelajaran bagi para kader yang nantinya bisa disampaikan kepada masyarakat,” ucap istri Bupati Tangerang A Zaki Iskandar ini. Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Mochamad Mesyal Rasyid menjelaskan, saat ini pengidap penyakit kanker payudara bukan hanya diderita para wanita yang sudah bersuami, tetapi penyakit ini sudah menyerang para remaja yang masih berstatus pelajar. Menurutnya, kanker payudara ini masih menjadi faktor kematian terbesar di Indonesia. Hal itu disebabkan ketakutan dan enggan para penderita kanker untuk memeriksakan penyakit yang dideritanya secara dini. “Semoga saja dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan pembelajaran terbaik kepada para kader untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain,” katanya.(sdh/Infokom)

Sumber: