Ditelan Cisadane, Dua Remaja Tewas Satu Hilang

Ditelan Cisadane,  Dua Remaja Tewas  Satu Hilang

TANGERANG–Sungai Cisadane kembali memakan korban. Tiga remaja berusia 15 tahun terseret arus sungai. Dua di antaranya ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Sementara seorang lagi, hingga tadi malam masih dalam pencarian. Dua korban tewas masing-masing bernama Aldo Valentino dan Ridho. Sedangkan korban hilang bernama Dandy. Ketiganya merupakan teman sepermainan dan diketahui beralamat di Perum Bumi Indah, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang. Peristiwa terseretnya tiga remaja itu terjadi pada Minggu (22/10) siang. Awalnya, ketiganya bersama dua teman mereka lainnya sedang berupaya menyeberangi sungai yang tidak jauh dari Bendung Pintu Air 10, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Salah seorang saksi mata, Sartono (55), yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian mengatakan, sempat melihat kelima anak tersebut sedang mandi di pinggir bibir sungai. “Saya lagi mancing, terus lihat itu lima bocah lagi pada mandi di bebatuan di sana agak ke tengah sungai,” jelasnya. Sekira pukul 15.00 WIB, kelima anak tersebut berusaha menyeberangi sungai melewati bebatuan. Tiga dari lima anak awalnya berhasil menyeberang. Sementara dua temannya gagal menyeberang karena terseret arus. “Pas mau menyeberang, tiga anak berhasil nyeberang. Dua lainnya gagal. Tiba-tiba salah satu temannya yang selamat tadi berusaha menolong namun tidak berhasil dan malah ikut terseret,” katanya. Menurutnya, kelima anak tersebut merupakan warga Pasarkemis dan memang kerap mandi di bibir sungai tersebut. “Dua yang selamat mengaku kalau mereka warga Pasarkemis dan sering mandi di sungai,” ujarnya. Kedua anak yang selamat kemudian mendapat penanganan dari orang tua mereka. Keduanya syok atas peristiwa yang hampir merenggut nyawa mereka. Sementara keluarga korban hilang bersama polisi kemudian melakukan pencarian di sepanjang sungai menuju muara. Sementara itu, Rano (31) penjaga dan pengawas Bendungan Pintu Air 10 menuturkan, pada saat kejadian tiga pintu air dibuka untuk membuang air. Dia mengakui tidak mengetahui ada korban tenggelam. “Pintu air kita buka tiga pintu. Waktu dengar ada yang tenggelam, kita tutup satu pintu sehingga hanya dua pintu saja yang beroperasi,” ujarnya. Paman salah satu korban mengatakan, tidak mengetahui kalau keponakannya tersebut hendak pergi bermain hingga ke Sungai Cisadane. Namun ia merasa aneh saat keponakannya tersebut berpamitan ketika hendak pergi bermain. “Biasanya nggak pernah pamitan, tapi ini tumben pamitan. Saya kaget karena dapat kabar kalau keponakan saya hilang di sungai. Nggak tahu juga naik apa ke Cisadane,” tuturnya sedih. Kemarin (23/10) dua dari tiga korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kasi Humas Polsek Neglasari Bripka Ahmad Rifa'i mengatakan, sekitar pukul 12.00 WIB pencarian membuahkan hasil dan mendapati satu jenazah atas nama Aldo Valentino. Jenazah ditemukan di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari. Kemudian pada pukul 13.30 kembali menemukan satu jenazah atas nama Rido tidak jauh dari penemuan jenazah pertama. “Keduanya ditemukan sekitar 2 kilometer dari Posko Basarnas dan lokasi hilangnya korban. Sementara itu, pencarian terhadap satu jenazah masih terus dilakukan,” tutupnya. (mg-01)

Sumber: