Waspadai Kejahatan Cyber Bullying di Kalangan Pelajar, Batasi Akses Internet dan Penggunaan Handphone

KBM: Siswa SMPN 1 Sindang Jaya, saat mengikuti kegiatan belajar online di sekolah.(Randy/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Walaupun tidak terlihat, Kejahatan cyber harus diwaspadai. Para siswa harus paham dan mengerti, apa saja bahaya cyber agar bisa mewaspadainya.
Kejahatan cyber bisa menyasar siapa saja, bahkan mereka yang sering melakukan aktivitas menggunakan internet. Saat ini, penggunaan internet bebas digunakan siapa saja mulai dari kalangan dari anak kecil sampai dengan orang tua. Bahkan saat ini para pelajar menggunakan internet pembelajaran.
Pengguna internet di kalangan para pelajar harus benar-benar diperhatikan. Sekolah harus melakukan melakukan. Ini agar tidak terjadi kejahatan cyber.
Banyak bentuk kejahatan cyber yang menyasar pelajar seperti cyber bullying. cyber bullying sering dilakukan dan terjadi kepada para pelajar, sehingga harus dilakukan antisipasi agar siswa bisa menghindari atau mencegah dalam lingkungan para pelajar.
Kepala SMPN 1 Sindang Jaya Reni Oktavia menjelaskan, pihaknya sangat ketat dalam pengawasan terhadap siswa saat praktik atau belajar menggunakan internet. Dalam penggunaan internet ini, pihak sekolah memberikan batasan kepada siswa. ”Penggunaan internet di sekolah hanya saat belajar online, belajar praktik dan juga saat ada tugas. Selebihnya, siswa tidak boleh mengakses internet. Ada berapa hal yang di takutkan oleh kami, salah satunya cyber bullying,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (16/10).
Cyber bullying menurut Reny adalah kejahatan yang terjadi pada siswa, maka itu di sekolah siswa tidak diperkenankan menggunakan handphone agar mereka tidak mengupload video narasinya ke arah cyber bullying.
”Kami sangat ketat sekali, bahkan para siswa kami larang menggunakan handphone. Boleh membawa handphone tetapi kami kumpulkan dan tidak boleh digunakan saat kegiatan belajar mengajar,” paparnya.
Reny berharap, pembatasan penggunaan internet di sekolah bagi siswa adalah hal yang wajar dan siswa harus paham. Walaupun pembelajaran harus menggunakan internet tetapi ada batasannya dan bukan untuk bermain-main.
”Semoga, siswa paham dan mengerti alesan kami membatasi merek menggunakan internet. Saya juga berpesan saat di luar sekolah, gunakan internet dengan bijak dan jangan menggunakan internet dengan salah,” tutupnya.(ran)
Sumber: