Persaingan Kian Ketat, Sarjana Harus Lebih Kreatif

Persaingan Kian Ketat, Sarjana Harus Lebih Kreatif

Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang menggelar acara wisuda Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang,, Rabu, 8 Oktober 2025.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Ribuan ma­hasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang resmi menyandang gelar sarjana. Sebanyak 1.049 mahasiswa me­ngikuti sidang senat terbuka dalam rangka wisuda di Indo­nesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Rabu, 8 Oktober 2025.

Rektor UNIS Tangerang Prof Mustofa Kamil mengatakan, di era revolusi digital, adanya kecerdasan buatan dan peru­bahan teknologi yang sangat cepat telah mengubah wajah dunia kerja. Tidak sedikit pro­fesi yang hilang, dan banyak keterampilan baru yang harus segera dikuasai. 

Di saat yang sama, kondisi ekonomi global dan nasional sedang menghadapi tekanan. Mulai dari krisis energi, geo­politik hingga perlambatan pe­numbuhan. 

”Situasi ini membuat persai­ngan semakin ketat, baik antar­individu maupun antarbangsa,” ungkap Mustofa Kamil dalam sambutannya.

Menurutnya, di tengah tanta­ngan besar itulah justru terbuka peluang besar. Dunia saat ini bergerak menuju knowledge economy, ekonomi yang ber­tum­pu pada ilmu pengetahuan, inovasi dan kreativitas. 

”Maka, modal utama Saudara bukan hanya ijazah, melainkan kemampuan untuk berpikir kritis, beradaptasi, berinovasi, serta menjunjung tinggi etika dan akhlak mulia,” ujar Mustofa Kamil.

”Sebagai seorang Muslim, kita percaya bahwa ilmu adalah jalan menuju kemuliaan. Nabi Mu­ham­mad SAW bersabda: ”Ba­rang­siapa menempuh jalan un­tuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Hadis ini mene­gaskan bahwa lifelong learning atau belajar sepanjang hayat bukan hanya tuntutan zaman, melainkan bagian dari ibadah dan pengabdian,” pa­parnya.

Oleh karena itu, dia berpesan: bagi mahasiswa yang sudah bekerja, jangan pernah berhenti meningkatkan keterampilan. 

”Bagi yang belum bekerja, jangan berkecil hati. Persiapkan diri untuk lebih kreatif dengan keterampilan yang relevan, per­luas jejaring, dan jangan lupa untuk menyeimbangkan kerja keras dengan doa serta tawakal kepada Allah,” ujar Mus­tofa Kamil.

”Jadilah pembelajar sepanjang ha­yat, karena dunia tidak me­nunggu orang yang berhenti belajar,” sambungnya.

Dia menambahkan, kegiatan wisuda hari ini bukanlah akhir perjalanan akademik, tetapi awal dari perjuangan di medan yang lebih luas. Ijazah hanya simbol keilmuan, tetapi nilai sejati terletak pada bagaimana ilmu itu diamalkan untuk mem­bawa manfaat. 

”Ingatlah pesan Ibnu Khaldun bahwa manusia adalah makh­luk sosial; keberhasilan sese­orang tidak bermakna jika tidak memberi dampak pada masya­rakat dan peradaban,” tam­bahnya.

Mustofa berharap, para lulu­san dapat berkiprah dalam kon­teks membangun bangsa dan negara dalam skala lokal, regional, nasional bahkan in­ter­nasional. 

”Saya ucapkan selamat kepa­da seluruh wisudawan. Bang­gakan orang tua dan keluarga, jaga marwah almamater UNIS, dan jadilah generasi yang mem­bawa pengetahuan, iman, dan manfaat bagi bangsa, negara dan umat manusia,” tutupnya. (ziz)

Sumber: