Pembangunan Merata, Cegah Ketimpangan

Pembangunan Merata, Cegah Ketimpangan

Akademisi Perguruan Muhammadiyah, Ahmad Syailendra.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Pembangunan di wilayah perko­taan menjadi isu yang strategis. Pemerataan pem­bangunan yang berkeadilan perlu dilakukan oleh pemerintah daerah. Tidak boleh ada ketim­pangan dan perbedaan antar wilayah yang bisa menyebabkan kecemburuan sosial.  

Akademisi Perguruan Muhammadiyah, Ahmad Syailendra mengatakan, di Kota Tangerang hampir seluruh fasilitas sarana dan prasaran kebutuhan dasar di bidang infrastruktur fisik sudah dibangun pada era Wahidin Halim dan Arief R Wismansyah. Begitu juga moda transportasi Bus Tayo dan Ang­kot si Benteng.

Namun demikian, Syailendra mendorong era kepemimpinan Sachrudin melakukan pemba­ngunan berkelanjutan serta pemerataan pelayanan publik terutama di wilayah Kota Tangerang bagian timur.

”Pembangunan di Kota Tangerang, di era pak Sachrudin belum menunjukan yang terbarukan, bentuk keberlanjutan menjadi modal pembangunan di era transisi kekuasaan,” kata Syailendra saat ditemui, Selasa, 7 Oktober 2025.

Syailendra menyebut, angkutan Sibenteng saat ini belum merambah sampai wilayah timur Kota Tangerang yaitu Kecamatan Ciledug, Karang Tengah dan Larangan. Kemudian fasilitas pelayanan air bersih yang dikelola Perumda Tirta Benteng pun di bagian wilayah timur ini belum terfasilitasi dengan baik.  

Dibera kepemimpinan Sachrudin - Maryono ini, kata Syailendra diharapkan adanya inovasi perluasan pembangunan yang berkelanjutan khususnya pengembangan di wilayah timur Kota Tangerang tersebut.

”Saya menilai pembangunan Alun-alun Ciledug saja terkesan dipaksakan. Karena masih banyak kekurangan fasilitas. Jadi kita harapkan baik ekse­kutif maupun legislatif memerhatikan wilayah bagian timur agar pembangunan di Kota Tangerang dilakukan secara menyeluruh dan berkeadilan,” jelasnya.

Dia berharap, di usia Kota Tangerang yang sudah mencapai 32 tahun ini Pemkot Tangerang mampu melakukan pembangunan yang apik dan epik yang dapat di kenang oleh seluruh warga Kota Tangerang.

Dia menambahkan, Kota Tangerang kini bertransformasi dari kota seribu industri menjadi kota sejuta jasa dengan menargetkan investasi besar yang dapat menciptakan lapangan kerja lebuh luas lagi.

”Kota Tangerang kini harus memiliki konsep kota yang berbudaya, memanusiakan manusia, bebas dari segala macam masalah perkotaan. Itu tentu menjadi PR pemerintah daerah, swasta dan masyarakat untuk dapat berelaborasi mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan merata,” pungkasnya.

”Maka itu, pembangunan yang merata dapat membangkitkan roda perekonomian masyarakat yang terus semakin berkembang,” tutupnya. (ziz)

Sumber: