SMPN 1 Cisauk Stop Penggunaan Bahasa Tidak Sopan

SMPN 1 Cisauk Stop Penggunaan Bahasa Tidak Sopan

KURANG SOPAN: SMPN 1 Cisauk melarang siswa berbahasa kurang sopan saat berkomunikasi dengan teman, orang tua dan guru. Hal tersebut agar siswa mempunyai adab dan sopan santun.(Randy/Tangerang Ekspres)--

TANGERANG — SMPN 1 Cisauk meminta siswa untuk tidak ber­ucap kasar atau kotor dalam per­gaulan sehari-hari. Hal tersebut, untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya adab dan sopan santun saat berkomunikasi.

Para siswa juga tidak boleh mem­bawa bahasa yang tidak pan­tas ke sekolah ataupun ling­kungan mereka tinggal. Sebalik­nya,  siswa harus mengedepankan adab. Ini karena siswa adalah pelajar yang diberikan pendidikan serta pembinaan saat di sekolah.

Kepala SMPN 1 Cisauk Enok Jahro mengatakan,  pihaknya selalu mengingatkan siswa untuk mempunyai tutur bahasa yang baik, dan tidak berbahasa kurang sopan saat mereka berkomunikasi dengan teman, orang tua ataupun guru. Dia menegaskan, seorang pelajar harus mempunyai adab saat berkomunikasi. Ini karena  mengedepankan adab  itu penting sekali untuk para siswa.

”Adab sangat penting dimiliki oleh siswa, karena memang itu menjadi sebuah cerminan apakah siswa tersebut diberikan pendi­dikan yang baik dan benar. Walau­pun berkomunikasi dengan teman, harus bisa menjaga omongan dan mempunyai adab saat ber­komunikasi. Dengan cara tersebut, mereka akan bisa juga mempunyai adab kepada orang tua ataupun guru  atau orang lebih tua dari mereka,” ujarnya kepada Tange­rang Ekspres, Selasa (30/9).

Enok menambahkan, seperti yang dilihat dalam keseharian siswa, mereka selalu mengucap istilah yang kurang sopan cen­derung kasar seperti anjir, anjay, atau sejenisnya. Bahasa seperti itu harus di hilangkan dan di la­rang. Ini karena bahas tersebut tidak baik dan tidak sopan. Maka itu, SMPN 1 Cisauk sangat mene­kankan kepada siswa untuk ber­bahasa yang baik dan benar.

”Kalau kita lihat, banyak siswa atau anak sekolah saat berko­munikasi dengan temannya me­makai bahasa kurang pantas. Dan itu bisa berdampak saat mereka berkomunikasi dengan orang tua mereka. Jangan biarkan siswa berprestasi berbahasa kurang baik, karena akan menjadi sebuah kebiasan buruk,” paparnya.

Ia menjelaskan, pihaknya juga selalu mengingatkan siswa bahwa dengan bahasa kurang baik atau tidak sopan, akan berdampak pada masa depan mereka saat berha­dapan dengan banyak orang.(ran)

Sumber: