Atasi Banjir di Perumahan Permata Balaraja, Pemkab Tangerang Siapkan Normalisasi Hingga Tandon

UKUR: Tim teknis DBMSDA Kabupaten Tangerang melakukan pengukuran di lokasi yang akan menjadi tandon air Perumahan Permata 2 Balaraja.(Dok. DBMSDA KAb. Tangerang)--
BALARAJA — Tangani banjir di Perumahan Permata Balaraja Pemkab Tangerang gerak cepat. Tim teknis dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) melakukan survei dan pengukuran lokasi tandon.
Kepala DBMSDA Kabupaten Tangerang Iwan Firmansah mengatakan, survei dan pengukuran dilakukan tim teknis untuk pembuatan tandon. Ia memaparkan, pembangunan kolam retensi untuk mengurangi genangan air dari 1 jam menjadi sekitar 20 menit.
Diketahui, Perumahan Permata 2 Balaraja kerap menjadi langganan banjir. Informasi yang dikumpulkan, ketinggian banjir bervariasi mulai dari selutut orang dewasa hingga sepaha.
”Di sana bukan banjir, tapi genangan, yang waktunya 1 jam sudah surut. Ini dalam rangka mengurangi waktu genangan bukan banjir dari 1 jam menjadi 20 menit, jadi cepat surut,” jelasnya, Minggu, 21 September 2025.
Lanjut Iwan, pemerintah daerah sudah menganggarkan normalisasi saluran pembuangan pekong satu dan dua. Kedua saluran ini bermuara di Sungai Cimanceuri yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2).
”Kita sudah anggarkan normalisasi saluran pembuangan ke Cimanceuri, nanti di anggaran tambahan belanja (ABT) Tahun 2025. Itu solusi jangka pendeknya,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Iwan, pemerintah daerah sudah menyiapkan solusi untuk jangka panjang. Yakni, pembuatan tandon untuk mempercepat surutnya air genangan, dari biasanya membutuhkan waktu surut 1 jam menjadi 20 menit.
”Karena wilayah Perumahan Permata Balaraja itu cekungan air. Di mana, semua perumahan sekitarnya membuang saluran air ke Permata Balaraja. Jadi solusi jangka panjang kita buatkan tandon agar mempercepat surutnya air, kemarin hadir juga kepala kantor BBWS Ciliwung Cisadane, kedepan diharapkan ada penanganan juga dari pemerintah pusat untuk menormalisasi sungai cimanceuri yg merupakan buangan akhir dari saluran pembuang pekong sehingga penanganan banjir lebih komprehensif yg sekaligus dapat mengurangi banjir pada daerah2 hilir di sepanjang daerah aliran sungai Cimanceuri,” jelasnya.(sep)
Sumber: