Sepekan, Warga 4 Kecamatan Krisis Air, Pipa Utama Bocor, Aliran Air PDAM Mati Total

Direktur Utama Perumda Tirta Benteng Doddy Effendi (kiri) saat mengecek pipa jaringan distribusi Utama (JDU) yang bocor. Akibat kebocoran itu pasokan air bersih untuk warga di empat kecamatan berhenti total selama sepekan.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, KOTA TANGERANG - Pipa jaringan distribusi utama (JDU) Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang untuk zona 2 bocor. Kebocoran pipa terjadi tak jauh dari kantor PDAM Tirta Benteng, di Neglasari. Akibatnya, pasokan air bersih untuk warga kecamatan Jatiuwung, Periuk, Cibodas, dan Karawaci terhenti. Ribuan warga mengalami krisis air bersih.
Terhentinya pasokan air terjadi sejak 8 hari lalu. Akibat dari kebocoran pipa tersebut pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga terhenti. Seperti yang dirasakan warga Perumahan Keroncong Permai, Kelurahan Keroncong, Kecamatan Jatiuwung. Sudah hampir sepekan warga perumahan tersebut kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Salah satu warga Perumahan Keroncong Permai Farida mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya hampir seluruh warga tersebut bergantung pada pasokan PDAM Tirta Benteng. Adanya kebocoran pada pipa besar PDAM membuatnya kesulitan mendapatkan air bersih. "Yang paling urgen itu untuk MCK (Mandi Cuci Kakus), karena kan mendesak. Kejadian begini sudah hampir seminggu. Kemarin sempat keluar tapi airnya keruh banget," ungkap Farida saat ditemui, Senin (15/9).
Senada dikatakan Indra. Sekitar 70 kepala keluarga di lingkungannya harus harus berjibaku mencari airi bersih, terlebih di pagi hari. Menurutnya, aliran air dari jaringan PDAM Tirta Benteng sempat mengalir namun sangat keruh. Setelah itu, jaringan tersebut kembali mati total. "Kemarin sore, sempat ngucur tapi keruh banget. Pas malemnya mati lagi," ungkap Indra. "Kita kerepotan kalau air PDAM mati. Ini yang paling parah,” sambungnya.
Meski demikian, warga tetap berupaya memenuhi kebutuhan air bersih dengan berbagai cara. Menurutnya, bantuan air bersih pun datang dari Disbudpar dan BPBD Kota Tangerang. Namun, suplai air bersih tersebut belum sepenuhnya mencukupi. Beberapa warga bahkan terpaksa membeli air dari pedagang untuk kebutuhan mendesak.
Kemarin ada bantuan Pemkot Tangerang, dari BPBD sama Disbudpar, tapi tapi tak mencukupi untuk seluruh warga di sini. Warga harus beli air bersih dua truk tangki, terus dibagiin ke kita secara sukarela. Jadi ya seadanya, enggak semua kebagian banyak,” paparnya. Dia menyebut, warga mengaku kecewa atas kejadian ini. Mereka menilai perusahaan PDAM Tirta Benteng seharusnya lebih cepat tanggap. Termasuk dengan melakukan survei kualitas air sejak awal tanda-tanda kerusakan muncul.
Harusnya PDAM itu survei dari kemarin-kemarin sekaligus kirim pasokan air bersih," tegasnya. Sementara itu, Ketua RT 02 RW 03, Kelurahan Keroncong, Sukadi mengatakan, pihaknya bersama warga berinisiatif kembali menghidupkan sumur dan jetpump yang sebelumnya tidak terpakai. Langkah gotong royong ini dilakukan demi meringankan beban warga yang sudah hampir sepekan tidak mendapatkan pasokan air.
Matinya jaringan air bersih dari PDAM, kami coba hidupkan kembali air tanah dengan mesin jetpump yang lama. Walaupun debit airnya kecil, tapi lumayan bisa membantu. Sementara untuk kebutuhan besar, warga beli,” jelas Sukadi. Menurutnya, kejadian ini merupakan krisis air terparah dalam beberapa tahun terakhir. “Kalau mati air sih pernah, tapi enggak separah ini. Biasanya gak lama, kalaupun keluar dikit di kran bawah. Sekarang benar-benar enggak ada. Mati total. Mungkin lima tahun sekali baru kejadian kayak gini,” ujarnya.
Dia berharap Perumda Tirta Benteng segera menyelesaikan perbaikan pipa yang bocor agar aliran air bisa kembali normal. “Namanya air itu kebutuhan pokok, harusnya PDAM cepat dan tanggap, banyak warga dirugikan,” tegasnya. Direktur Utama Perumda Tirta Benteng Doddy Effendi menyatakan, perbaikan kerusakan pada pipa JDU sudah selesai. Namun, pihaknya masih melakukan proses perbaikan lanjutan.
Saat ini proses penyelesaian perbaikan jaringan perpipaan yang mengalami kerusakan, secara prinsip sudah selesai diperbaiki. Saat ini pembuangan air kotor yang ada di jaringan pipa sedang berproses pembuangan di beberapa titik. Selesai dan ditutup kembali, kemudian nantinya secara bertahap air bersih akan kami alirkan melalui jaringan perpipaan ke masyarakat," kata Doddy dalam keterangannya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan kajian dan evaluasi atas kerusakan kebocoran pada pipa JDU yang mengakibatkan terganggunya layanan air bersih ke pelanggan. "Kita akan kaji apa yang menyebabkan pipa itu bocor," ujarnya. Dia menambahkan, sebagaimana arahan Wali Kota Tangerang, Perumda Tirta Benteng tetap membuka layanan bantuan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya untuk pelanggan di zona 2.
Perumda Tirta Benteng dibantu oleh Disbudpar dan BPBD dalam mengirimkan bantuan air bersih. "Selama 8 hari ini, layanan air bersih sementara yang disupport melalui mobil tanki sebanyak 30 armada mobil tanki dengan jumlah 250 titik pengiriman ," pungkasnya. (ziz)
Sumber: