Pedagang Pasar Rau Keluhkan Tak Dilibatkan dalam Rencana Pembangunan Ulang

Pedagang Pasar Rau Keluhkan Tak Dilibatkan dalam Rencana Pembangunan Ulang

Tubagus Hasballah, pedagang beras di Pasar Induk Rau, Kota Serang, mengeluhkan kondisi pasar yang semakin tidak terkelola. Ia menyinggung pihak pengembang yang dinilai tidak menjalankan tanggung jawabnya, Kamis (21/8). (ALDI ALPIAN INDRA/TANGERANG EKSPRES--

Lebih lanjut, Hasballah me­nyampaikan bahwa pedagang telah berulang kali melakukan audiensi dengan DPRD Kota Serang, Pemkot Serang, mau­pun pengembang. Namun, hingga kini belum ada keje­lasan mengenai nasib pe­dagang.

“Kami sudah capek bolak-balik audiensi, tapi jawaban­nya selalu sama. Sampai se­karang sosialisasi resmi juga belum ada,” ucapnya.

Meski demikian, ia mengakui ada sedikit perbedaan per­hatian di era kepemim­pinan Wali Kota Serang Budi Rustandi.

“Walaupun baru beberapa bulan menjabat, wali kota sudah ada tindakan, seperti pembersihan. Kalau periode sebelumnya, sama sekali tidak pernah menyentuh Pasar Rau,” kata Hasballah.

Ia menegaskan, sebelum melangkah ke pembangunan besar, Pemkot Serang harus terlebih dahulu memastikan hak-hak pedagang terjamin. “Kalau pedagang dipaksa beli lagi, bagaimana kami mampu di tengah kondisi ekonomi sulit seperti sekarang? Jangan sampai ikon Kota Serang ini justru makin menyulitkan warganya sendiri,” katanya.

Seorang pedagang lainnya, Arif, turut menyoroti lemahnya pengelolaan pasar oleh pihak pengembang. Menurutnya, kondisi pasar yang semrawut membuat pedagang dan pembeli tidak nyaman.

"Kami sudah lama mengeluh, tapi pengembang tidak ada perbaikan. Fasilitas banyak yang rusak, atap bocor, saluran air tersumbat, dan kebersihan tidak terurus," ungkapnya.

Arif juga menyoroti lokasi relokasi yang belum sepe­nuh­nya siap. Ia berharap Pe­me­rintah Kota Serang serius menangani persoalan peda­­gang yang dipindahkan se­mentara agar aktivitas perda­­gangan tetap berjalan lancar.

"Mau dibangun ulang, tapi tempat relokasi kami masih belum jelas, gaada kepastian juga," pungkasnya. (ald)

Sumber: