Peringatan HUT RI Ke-80, Pemdes Jatimulya Gelar Tasyakuran

tasyakuran: Kades Jatimulya, Poniman, memotong tumpeng pada kegiatan tasyakuran HUT RI ke-80 di kantor Desa Jatimulya.-Randy Yestiawan-Tangerang Ekspres
TANGERANGEKSPRES.ID, KOSAMBI — Pemerintah Desa (Pemdes) Jatimulya, Kecamatan Kosambi, mengadakan Tasyakuran Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80 bertempat di aula kantor Desa Jatimulya.
Tasyakuran tersebut menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga Desa Jatimulya, sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme. Bahkan, adanya tasyakuran merupakan bentuk rasa syukur terhadap kemerdekaan Indonesia.
Kepala Desa (Kades) Jatimulya, Poniman, mengatakan tasyakuran yang dilakukan oleh Pemdes Jatimulya ini sebagai rasa syukur atas nikmat merdeka yang dirasakan sampai saat ini. Menurutnya juga, tasyakuran menjadi wadah silaturahmi antarwarga Desa Jatimulya.
“Tasyakuran HUT RI ini tidak hanya sekadar peringatan, tetapi juga sebagai ajang mengingat jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (18/8).
Poniman menambahkan, semangat kemerdekaan harus terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ini karena dengan cara tersebut akan merawat kemerdekaan seperti cita-cita para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia dari penjajah.
“Kita sebagai masyarakat desa memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas, membangun perekonomian, serta meningkatkan kualitas hidup bersama,” paparnya.
Ia mengajak generasi muda untuk meneladani perjuangan para pahlawan dengan cara yang relevan di era sekarang. Jangan sampai pemuda, khususnya di Jatimulya, tidak meneladani para pahlawan. Apalagi di era sekarang, pemuda harus bisa menjaga diri dari hal yang tidak baik.
“Pemuda adalah garda terdepan yang memiliki semangat, tenaga, dan kreativitas untuk berkontribusi bagi kemajuan desa. Maka itu, pemuda sangat diandalkan dalam kemajuan desa, daerah, dan negara. Karena Indonesia bisa merdeka ada andil dari pemuda,” tutupnya.
Puncak acara tasyakuran ditandai dengan pemotongan tumpeng yang secara umum lekat kaitannya dengan perwujudan nilai toleransi, keikhlasan, kebesaran jiwa, dan kekaguman atas kebesaran Tuhan. (ran)
Sumber: