Hingga Besok, Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin

Cuaca gelap menyelimuti kawasan kantor Balai Kota Tangsel pada Senin, 4 Agustus 2025 sore.-(Tri Budi Sulaksono/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, CIPUTAT — Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II saat ini memantau beberapa fenomena atmosfer yang berkontribusi terhadap peningkatan potensi cuaca ekstrem di wilayah Banten.
Potensi cuaca ekstrem tersebut antara lain keberadaan bibit siklon tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Bengkulu secara tidak langsung membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di sepanjang wilayah Banten, Gelombang Atmosfer.
Serta kelembapan udara yang basah dari lapisan bawah hingga atas, Aktivitas Dipole Mode dan Labilitas atmosfer lokal yang mendukung perkembangan awan konvektif secara cepat.
Kondisi tersebut mendukung pertumbuhan awan di wilayah Provinsi Banten.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Hartanto meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga tiga hari kedepan.
”BBMKG Wilayah II memprediksi hujan dengan intensitas Sedang terjadi selama periode 5 hingga 7 Agustus 2025 di wilayah Kabupaten Lebak bagian Timur, Kabupaten Pandeglang bagian Barat, Kota Tangerang, Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang bagian Selatan serta peningkatan potensi hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat terjadi di wilayah Kota Cilegon, Kota Serang, Kabuapten Serang bagian Barat dan Utara, dan Kabupaten Tangerang bagian Utara,” ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Selasa (4/8).
Hartanto menambahkan, hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir juga berpotensi terjadi, terutama pada sore, malam hingga dini hari. Selain itu, gelombang sangat tinggi (4 hingga 6 meter) berpeluang terjadi di Perairan Selatan Pandeglang dan Perairan Selatan Lebak.
Sementara gelombang dengan kategori tinggi (2,5 sampai 4 meter) berpeluang terjadi di Selat Sunda Barat Pandeglang.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut, BBMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan, termasuk pengendara kendaraan bermotor, diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap kemungkinan genangan, pohon tumbang, atau penurunan jarak pandang.
”Imbauan ini juga berlaku bagi nelayan dan pengguna moda transportasi laut seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry dan kapal kargo,” tutupnya. (bud)
Sumber: