Melihat Kegiatan Mahasiswa Buddhis Tangerang Mempertahankan NKRI Ajak Generasi Muda Melalui Seminar Kebangsaan

Melihat Kegiatan Mahasiswa Buddhis Tangerang Mempertahankan NKRI Ajak Generasi Muda Melalui Seminar Kebangsaan

Peduli terhadap masa depannya dan tidak ingin terpecah belah, sekelompok pemuda Budha  mengajak masyarakat sekitar untuk peduli Tanah Air. Hal tersebut dikarenakan belakangan ini banyak berita dan isu intoleran yang bermunculan dan menganggu keutuhan NKRI. Sebagai contoh adalah tragedi kemanusiaan Rohingya di Myanmar yang menjadi isu SARA di Indonesia yang sedang hangat dan viral.   ADRIAN HARTANTO HARDI, Tangerang   Menyikapi hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) Cabang Kota Tangerang mengadakan seminar kebangsaan dengan tema“Generasi Muda Penjaga Kebinekaan”di Vihara Dhammaphala, Karawaci, Minggu (24/9). Seminar tersebut turut mengundang beberapa tokoh setempat seperti Bhikkhu Dhammakaro, selaku ketua Bidang Sosial Budaya Sangha Theravada Indonesia, Danramil 01 Tangerang, Mayor Arh. Iman Kartiman, Kapolsek Karawaci, Kompol Abdul Salim dan Camat Karawaci, Suli Rosadi. Agama Buddha adalah agama yang mengajarkan cinta kasih universal. Buddha Gotama mengajarkan agar umat Buddha menerapkan dan mempraktekkan ajaran-Nya tak sebatas hanya teoritis. Buddha pernah mengatakan bahwa jangan remehkan perbuatan baik sekecil apa pun. Perbuatan kecil yang kita lakukan secara terus-menerus, lambat laun akan bermanfaat besar bagi semua makhluk. “Bagaimana cara menjaga Kebinekaan di Indonesia sebenarnya sederhana dan tidak rumit. Seperti dikatakan sang Buddha yakni mulailah dari hal-hal kecil. Saling menyapa, saling menolong dan saling menyanyangi. Juga mulailah dari lingkungan keluarga dan antartetangga. Kalau seluruh hal itu dilakukan di Indonesia, dijamin NKRI harga mati,”ucap Bhikkhu Dhammakaro. Danramil 01 Tangerang, Mayor Arh Iman Kartiman mengatakan, kesatuan dan persatuan bangsa menjadi tugas bersama.“Seluruh elemen masyarakat di Indonesia harus turut andil dalam menjaga Kebhinekaan dan keutuhan NKRI, termasuk umat Buddha,”tegas Ketua Ketua Cabang HIKMAHBUDHI Kota Tangerang,  Hermanto menyayangkan beberapa isu yang kemudian disangkutpautkan dengan isu SARA. Terlebih kejadiannya di luar negeri. “Jangan sampai isu tersebut dapat memecah-belah kita. Perbedaan yang ada di Indonesia adalah kekuatan kita. Indonesia adalah Bhinneka. Mari jaga rumah kita bersama,”tegasnya. Hermanto menambahkan, dengan diadakannya seminar ini, dirinya mau mengajak seluruh generasi muda di Indonesia, khususnya di Kota Tangerang untuk berpartisipasi dalam menjaga Kebinekaan dan keutuhan NKRI.“Seminar ini juga untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tanggal 1 Oktober nanti,”tambahnya. Menurut Kapolsek Karawaci, menjaga NKRI adalah dengan taat dan patuh terhadap peraturan.“Sebagai warga negara yang baik, kita harus taat pada peraturan yang ada di Indonesia. Sederhananya, kalau lampu merah ya berhenti, jangan jalan terus. Yang terpenting adalah sama-sama dalam melawan ancaman terbesar generasi muda saat ini yaitu narkoba dan terorisme,”ucapnya. Sementara Camat Karawaci mengatakan, di dalam satu desa pasti terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Inilah yang disebut Kebinekaan. Kebinekaan adalah praktek yang diterapkan di masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat. “Kebinekaan harus bisa diimplementasikan dalam masyarakat, tidak hanya sekedar dibicarakan. Di sinilah tugas seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kebinekaan,”paparnya. Seminar kebangsaan ini dihadiri dan diikuti sebanyak 200 peserta dengan mengundang beberapa elemen seperti Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI, Pembimas Buddha Provinsi Banten, Lurah Grendeng, PP HIKMAHBUDHI, Forum Umat Buddha Banten, MAGABUDHI, WANDANI, GP Ansor Kota Tangerang, Wanita Buddhayana Indonesia, GEMABUDHI, PC HIKMAHBUDHI Tangerang Selatan, Pemuda Tridharma Indonesia, Dasa Paramita, beberapa universitas vihara, cetiya, dan sekolah Buddhis di Tangerang. (mg-01)

Sumber: