Banjir Jalan Kalibaru Gaga, Pemkab Tutup Mata

Banjir Jalan Kalibaru Gaga, Pemkab Tutup Mata

BANJIR: Banjir di Jalan Kalibaru Gaga, Kampung Kamal RT 04 RW 05, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Minggu, 20 Juli 2025. (Dokumentasi kiriman warga)--

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Kampung Kamal RT 04 RW 05, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, merasa dianaktirikan oleh Pemkab Tangerang.

Pasalnya, usulan untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap menimpa kampung itu tidak pernah digubris pemerintah.

Demikian dikatakan Kepala Desa Gaga M Shoddikin, saat disinggung wartawan soal banjir yang sering terjadi di Jalan Kalibaru Gaga, Kampung Kamal RT 04 RW 05, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Sudah bertahun-tahun Jalan Kalibaru Gaga dilanda banjir, namun tidak pernah ada penangan dari pihak terkait. Padahal, dalam setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), usulan itu kerap disampaikan.

"Saya yakin pihak terkait di Pemerintah Kabupaten Tangerang, Pemerintah Provinsi Banten maupun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, sudah mengetahui persoalan itu. Tapi belum ngurusin," ucap Shoddikin dengan nada rendah, Selasa (22/7).

Shoddikin menuturkan, sampai saat ini pihak-pihak terkait belum pernah melakukan tindakan apapun untuk menyelesaikan persolan banjir di Jalan Kalibaru Gaga.

Menurut Shoddikin, wajar saja jika warganya merasa jika kegiatan Musrenbang, seolah hanya sekadar acara seremoni dan untuk menggugurkan kewajiban agenda tahunan.

"Bahkan, warga setempat sampai merasa dianaktirikan sebagai warga Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Indonesia. Entah kenapa," ungkapnya.

Shoddikin juga menyinggung pihak lembaga penegak Perda (Peraturan Daerah) Kabupaten Tangerang seolah tutup mata dengan maraknya bangunan liar di atas saluran irigasi dan bantaran Sungai Cisadane.

"Padahal, bangunan-bangunan liar itu juga sebagai salah satu faktor penyebab rusaknya tanggul Sungai Cisadane, dan mengganggu kelancaran aliran air di irigasi Jalan Kalibaru Gaga," ungkapnya.

Shoddikin menjelaskan, Jalan Kalibaru Gaga berada di antara Sungai Cisadane dan irigasi dari arah Kecamatan Sepatan Timur sampai Desa Kalibaru, Kecamatan Pakuhaji.

Jadi, lanjutnya, sewaktu-waktu Jalan Kalibaru Gaga bisa terendam, tak hanya karena luapan Sungai Cisadane tetapi juga akibat sejumlah titik tanggul yang dirusak oleh pemilik bangunan liar. Selain itu, banjir juga dikarenakan luapan irigasi Kalibaru Gaga, meski tidak diterjang hujan.

Shoddikin menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan warga dan pemerintah desa untuk menangani banjir di Jalan Kalibaru Gaga,  yakni dengan mulai dari membersihkan sampah sampai mengeruk lumpur di irigasi.

"Tapi menuju arah utara dari desa kami, irigasinya tidak pernah dibersihkan karena banyak bangunan liar," tuturnya.

Sumber: