BJB OKTOBER 2025

113 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Kabupaten Serang

113 Kasus HIV/AIDS Ditemukan di Kabupaten Serang

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti saat diwawancarai wartawan beberapa hari lalu. (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang mencatat, ada 113 kasus HIV/AIDS ditemukan hasil dari screening yang dilakukannya, terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan terpapar.

Kasus ini ditemukan, paling banyak didominasi perilaku pada kelompok Laki Seks Laki (LSL), yang  wilayahnya mayoritas berada di Kecamatan Kramatwatu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti mengatakan, kegiatan screening yang dilakukan Puskesmas terhadap HIV/AIDS sudah dilakukan mulai Januari sampai September, yang hasilnya tercatat ada 113 kasus.

Kasus di tahun ini, cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 125 kasus, namun ada kemungkinan tahun ini bisa bertambah lantaran masih belum capai akhir tahun.

"Kita masih terus melakukan screening sampai akhir tahun ini, semoga tidak ditemukan lagi kasus HIV/AIDS ini. Proses penyaringan atau pemeriksaan awal menyasar pada kelompok masyarakat yang masuk kategori rentan," katanya, Kamis (6/11).

Istianah mengatakan, kasus terbanyak ditemukan pada kelompok dari perilaku seks menyimpang atau disebut LSL.Kemudian, wilayah Kecamatan Kramatwatu paling banyak kasusnya ditemukan oleh Puskesmas Kramatwatu.

"Paling banyak di Kecamatan Kramatwatu, namun belum tentu masyarakat asli, bisa saja masyarakat luar karena screening yang dilakukan bagus. Kemudian, kelompok LSL mayoritas yang terpapar," ujarnya.

Dikatakan Istianah, perilaku hubungan seks yang tidak sehat menjadi faktor resiko terpaparnya HIV/AIDS, dan dapat menularkan melalui darah dengan cara berhubungan seks, pemakaian jarum suntik Narkoba, dan lainnya.

Tidak hanya itu, ibu hamil pun dapat menularkan HIV/AIDS terhadap bayi yang sedang dikandungnya, apabila dirinya mengidap penyakit tersebut.

"Makanya kita melakukan screening kepada ibu hamil, khawatir ada penyakit HIV/AIDS nya, kita tidak ingin bayi yang dikandungnya ikut tertular. Jika ada ibu hamil mengidap penyakit ini, akan kita minta untuk meminum obat khusus, bertujuan menekan jumlah virus pada tubuh agar tidak menular ke bayinya," ucapnya.

Kata Istianah, masyarakat dengan usia produktif paling banyak ditemukan menginap HIV/AIDS, yang disebabkan perilaku berhubungan seks bebas dan LSL. 

Supaya bisa mengantisipasi terjadinya penularan, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan hubungan seks bebas, atau melakukan perilaku seks yang menyimpan seperti LSL.

"Harus setia pada satu pasangan, bagi yang belum menikah jangan melakukan hubungan seks, dan jangan juga menyimpang. Kemudian, jauhi juga narkoba karena salah satu penularannya melalui jarum suntik yang bergantian," tuturnya. 

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Serang Rahmat Setiadi menambahkan, HIV/AIDS ini penyakit yang mematikan bisa membuat penderitanya meninggal dunia, dan jika sudah terinfeksi kemungkinan besar sulit untuk disembuhkan.

Sumber: