Warga Tolak Pembongkaran Diwarnai Aksi Pembakaran Kaos Budi-Agis

Warga lingkungan Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, membakar kaos kampanye pasangan Budi-Agis di tengah jalan sebagai bentuk kekecewaan terhadap rencana pembongkaran rumah di bantaran Sungai Cibanten, Selasa (1/7)-Aldi Alpian Indra/Tangerang Ekspres-
TANGERANGEKSPRES.ID - Suasana memanas mewarnai aksi penolakan pembongkaran rumah warga di sempadan Sungai Cibanten, Selasa (1/7). Sejumlah warga terlihat emosi dan melampiaskan kemarahan mereka dengan membakar kaos bergambar pasangan Budi-Agis, yang diduga terkait dengan kebijakan pembongkaran.
Kekecewaan warga memuncak setelah hasil audiensi dengan pihak pemerintah tidak membuahkan solusi yang diharapkan. Meski telah menyampaikan aspirasi dan permohonan penangguhan, pemerintah tetap bersikukuh untuk membongkar rumah-rumah yang berdiri di bantaran Sungai Cibanten.
Pantauan Tangerang Ekspres, aksi penolakan oleh warga dari lingkungan Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Mereka menutup akses jalan menuju kawasan Banten Lama dengan membakar ban bekas dan kaos kampanye milik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Budi Rustandi dan Nur Agis Aulia, sebagai bentuk kekecewaan dan protes terhadap kebijakan pembongkaran.
"Kami menolak pembongkaran, kita kembalikan uang kampanye 100 ribu pak Budi, pokonya kita menolak," teriak warga.
Selain membakar ban dan kaos kampanye, warga juga membentangkan spanduk bertuliskan "Kami Menagih Janji Walikota, Tolong Kami Pak Gubernur" yang dipasang melintang di tengah jalan, menutupi sebagian akses menuju Banten Lama.
Hingga saat ini, Akibat aksi tersebut, akses jalan menuju Lopang–Banten Lama terhalang, sehingga menyebabkan kemacetan panjang. Kendaraan dari dua arah terpaksa melambat bahkan berhenti total, karena jalan dipenuhi massa aksi, spanduk protes, serta ban dan kaos yang dibakar di tengah jalan. Situasi ini membuat arus lalu lintas lumpuh selama beberapa jam.(*)
Sumber: